Miris, Belasan Siswa SD di Pandeglang Belajar di Lantai Teras Kelas
- Siswa SDN 2 Bojen, Pandeglang terpaksa belajar di teras tanpa meja dan kursi selama 3 tahun karena keterbatasan ruang kelas.
- Kondisi belajar di teras mengganggu konsentrasi siswa, terutama saat terik matahari atau hujan, namun mereka tetap semangat menimba ilmu.
- Kepala sekolah menyampaikan kesedihan karena permohonan pembangunan ruang kelas baru kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum mendapat tanggapan.
Serang, IDN Times - Kondisi memprihatinkan yang dirasakan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri Negeri (SDN) 2 Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang. Belasan siswa kelas 3 itu terpaksa harus menjalani proses belajar di teras sekolah tanpa meja dan kursi.
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu karena keterbatasan ruang kelas di sekolah tersebut.
1. Ali dan teman-temannya sudah 3 tahun belajar tanpa meja dan kursi
Ali, salah satu siswa kelas 3 mengatakan, kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di teras sekolah itu tentu menganggu konsentrasi, karena saat belajar Ali dan teman-temannya harus menghadapi terik matahari, bahkan kadang kehujanan jika turun hujan.
Kendati tak nyaman, Ali dan temen-temannya mengaku tetap semangat menimba ilmu di sekolah tersebut.
“Saya sudah belajar di teras sejak kelas 1. Tidak ada meja dan kursi, jadi duduknya di lantai. Kalau hujan, kadang kehujanan juga,” kata Ali kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
2. Ada dua kelas lainnya yang juga tak kebagian ruangan
Sementara itu, Kepala SDN 2 Bojen Darni, mengatakan, proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di teras sekolah karena kekurangan ruang kelas. Sebetulnya, kata dia, selain kelas 3, ada dua kelas lainnya yakni kelas 1 dan 2 yang tidak kebagian ruang kelas. Namun, untuk kelas 1 dan 2 diterapkan masuk siang sehingga ruang kelas bisa bergantian.
"Sebetulnya SD Bojen 2 ini siswa banyak 200 lebih, tetapi ruang kelas itu kurang, kurangnya itu 3 kelas," kata Darni.
Darni mengaku sedih karena siswa ketiga kelas tersebut harus belajar di teras ketika ada mata pelajaran yang harus dilakukan pagi hari. "Saya sangat riskan kalau musim hujan karena siswa ini yang itu belajar pagi harus belajar di luar di teras," katanya.
3. Sudah sering mangajukan ruang kelas baru, namun tak kunjung ditanggapi Pemkab Pandeglang
Dengan kondisi itu, Darni, menyampaikan bahwa pihak sekolah telah berkali-kali mengajukan permohonan pembangunan ruang kelas baru kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, namun hingga kini belum juga mendapat tanggapan.
"Mudah mudahan memohon kepada Dinas Pendidikan (Pandeglang) untuk merealisasikan secepatnya pembangunan ruang kelas baru biar anak-anak belajar aman nyaman," katanya.
