Gandeng BIN, Batan Cari Pelaku Pembuang Radioaktif Cs-137 

Disebut bukan dari reaktor Batan, lalu punya siapa?

Tangerang Selatan, IDN Times - Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan) masih mencari siapa pelaku yang membuang limbah nuklir jenis Cesium 137 (Cs-137) di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan.

Dalam upaya pencarian itu, pihak Batan melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mengungkap misteri tersebut.

1. Penyelidikan kasus juga dilakukan BIN

Gandeng BIN, Batan Cari Pelaku Pembuang Radioaktif Cs-137 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara mengaku belum bisa menyimpulkan keberadaan Cs-137 di lokasi, apakah karena kesengajaan atau ketidaksengajaan, yang pasti, proses tersebut butuh investigasi mendalam.

"Nah itu yang sedang dilakukan penyelidikan. Kita lihat ini ada teman-teman dari kepolisian, BIN, Gegana, kita benar-benar berkoordinasi, bagaimana kita bisa mencari tahu asal-muasal ini (Cesium 137)," katanya, (18/2).

2. Radiasi Cs-137 bukan berasal dari reaktor nuklir di Batan Serpong

Gandeng BIN, Batan Cari Pelaku Pembuang Radioaktif Cs-137 Pembersihan limbah nuklir di kompleks Batan Indah Serpong, Tangsel, Banten. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Heru mengklaim, serpihan limbah radioaktif Cs-137 bukan berasal dari reaktor nuklir yang berada di kawasan Serpong. Yang berarti limbah yang tertanam tersebut berasal dari pihak lain yang tak bertanggung jawab.

"Dugaan awal sedang diselidiki, yang jelas ini bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada di kawasan Serpong. Kita punya reaktor dan fasilitas nuklir lainnya. Nah itu diyakinkan bukan dari pengoperasian, terutama reaktor," jelasnya.

3. Bapeten sedang mendata pengguna Cs-137

Gandeng BIN, Batan Cari Pelaku Pembuang Radioaktif Cs-137 (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Sementara itu, Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Bapeten, Abdul Qohhar menuturkan, pihaknya sedang mendata siapa saja pengguna Cs-137 tersebut di Indonesia. Dari hasil data itu nantinya akan disamakan dengan data yang dimiliki oleh Batan.

Cesium 137, imbuhnya,  secara natural tidak ada di alam dan dibuatnya di reaktor. "Lokasi ini bukan pemanfaatan tenaga nuklir. Dengan 2 fakta itu, keberadaan cesium disini ada sesuatu yang salah," jelasnya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya