Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Proyek TOD Stasiun Pondok Ranji Dikomersilkan?

IDN Times/Muhamad Iqbal
Intinya sih...
  • Proyek TOD di Stasiun Pondok Ranji dikritik karena hanya menguntungkan pengembang properti elit.
  • Pembangunan kawasan TOD seharusnya menyasar semua kelompok masyarakat, bukan hanya perumahan elit.
  • Kritik terhadap ketimpangan fasilitas transportasi antara masyarakat miskin dan kaya disampaikan oleh Ucok Khadafi.

Tangerang Selatan, IDN Times – Proyek Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan, menuai kritik dari pengamat tata kota, Ucok Khadafi. Menurutnya, proyek yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2018 ini dikomersialkan sehingga hanya menguntungkan pengembang properti elit.

"Pemerintah dalam mengembangkan akses moda angkutan ini hanya untuk perumahan-perumahan elit. Itu hanya menguntungkan para pengembang perumahan elit," ujar Ucok yang juga Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Jumat (11/4/2025).

1. TOD Pondok Ranji dinilai hanya untungkan pengusaha properti

IDN Times/Muhamad Iqbal

Ucok menegaskan bahwa pembangunan kawasan TOD seharusnya menyasar semua kelompok masyarakat, bukan hanya kawasan perumahan elit. Menurutnya, moda transportasi seperti ini lebih dibutuhkan oleh masyarakat dengan pendapatan rendah yang bergantung pada transportasi umum untuk menekan pengeluaran.

"Sebetulnya pemerintah itu salah kalau hanya dikembangkan di perumahan elit, karena moda angkutan seperti ini tidak akan dinaiki oleh orang kaya. Mereka lebih memilih kendaraan pribadi," katanya. Ia juga menyebut bahwa kebijakan semacam ini cenderung menguntungkan pengusaha properti saja.

2. TOD Stasiun Pondok Ranji cuma bikin hepi pengusaha properti

IDN Times/Muhamad Iqbal

Menurutnya, semestinya program ini lebih menyasar semua lapisan masyarakat yang akan naik kendaraan umum karena murah untuk menekan pengeluaran mereka.

"Kalau dikembangkan ke arah pengembang, ini akan menyenangkan pengusaha properti saja, menguntungkan mereka gitu," kata dia.

3. Ini jawaban Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie soal kritik tersebut

IDN Times/Muhamad Iqbal

Ucok menyoroti ketimpangan fasilitas transportasi antara masyarakat miskin dan kaya.

"Kalau untuk orang miskin yang disediakan cuma angkot-angkot dekil kumuh, yang tak pernah diperhatikan. Karena pemerintah melihat orang miskin itu sebagai beban, beban yang tak ada gunanya, makanya tak diberikan fasilitas apapun buat mereka," kata dia.

Menanggapi kritik tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengaku belum mendapatkan informasi terkait isu ini. "Saya belum dapat informasi, nanti akan saya pelajari dulu," ucap Benyamin.

Dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, revitalisasi Stasiun Pondok Ranji telah dilakukan melalui kolaborasi antara PT KAI dan pengembang properti swasta PT Jaya Real Property Tbk. Fasilitas baru meliputi gedung stasiun yang lebih nyaman, integrasi antarmoda, serta layanan park and ride untuk menunjang aksesibilitas masyarakat

Proyek TOD di Stasiun Pondok Ranji merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan integrasi transportasi massal dengan kawasan permukiman berbasis Transit Oriented Development. Konsep ini bertujuan menciptakan kawasan yang terhubung langsung dengan simpul transportasi publik seperti KRL Jabodetabek, sekaligus memaksimalkan penggunaan lahan dengan fasilitas campuran seperti hunian, ruang publik, dan pusat kegiatan ekonomi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
M Iqbal
Yogie Fadila
M Iqbal
EditorM Iqbal
Follow Us