Ritual Mendirikan Telur di Festival Peh Cun, Apa Maknanya?

Tangerang, IDN Times - Festival Perahu Naga Peh Cun kembali digelar di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang setelah hampir tiga tahun vakum akibat pandemik COVID-19. Hari ini, terdapat ritual unik dalam festival tahunan tersebut, yakni ritual mendirikan telur pada tengah hari, Kamis (22/6/2023).
Ketua Panitia Pelaksana Mulio Kantjana, mengatakan, hal itu dilakukan antara pukul 11.00 hingga 13.00 WIB pada tanggal 5 bulan kelima kalender Cina.
"Menurut kepercayaan Tionghoa, hari ini merupakan hari Twan Yang dimana posisi matahari dan gravitasi bisa mendirikan telur. Untuk itu kita selalu ada lomba mendirikan telur seperti ini," ujar Mulio.
1. Tradisi bikin telur berdiri ini dimaknai sebagai berkah dari langit

Ritual mendirikan telur, kata Mulio, dimaknai sebagai berkah dari langit, di mana orang yang berhasil mendirikan telur akan mendapatkan berkah.
"Ada 3.000 telur yang kita siapkan untuk masyarakat yang ingin mencoba," kata Mulio.
2. Ada acara pelepasan bebek ke Sungai Cisadane

Selain mendirikan telur, terdapat pula kegiatan pelepasan bebek ke Sungai Cisadane. Nantinya, masyarakat setempat akan berlomba untuk menangkap bebek yang berenang di air tersebut.
Pelepasan bebek tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Camat Tangerang Yudi Pradana, beserta para rohaniwan Konghucu.
Pelepasan bebek dimaknai sebagai buang bala. Nantinya akan ditangkap kembali oleh masyarakat yang daftar perlombaan tangap bebek.
"Hari ini selain sembahyang Yue, kita ada lomba penangkapan bebek, yang nantinya akan mendapatkan hadiah doorprize yang telah disiapkan," ungkapnya.
3. Festival Peh Cun diiringi dengan penampilan Gambang Kromong di atas kapal motor

Lanjutnya, Mulio menuturkan Festival Perahu Naga Peh Cun dihibur dengan penampilan Gambang Kromo diatas kapal motor dari Universitas Budi Dharma.
"Besok masih akan ada banyak lagi kegiatan," tuturnya.
Untuk diketahui, kegiatan yang menjadi agenda rutin masyarakat perkumpulan Boen Tek Bio ini ditetapkan sebagai warisan tak benda Kota Tangerang. Festival ini bakal akan digelar hingga 25 Juni 2023.