RS Sari Asih: Bukan Tolak Pasien Laka Lantas, Tapi IGD Sedang Penuh

Kota Tangerang, IDN Times - Media Relation Rumah Sakit (RS) Sari Asih Group, Akhmad Koharudin membenarkan adanya pasien korban kecelakaan lalu lintas di Karang Tengah, Ciledug pada pagi yang datang ke sana. Namun, RS Sari Asih Ciledug tidak bisa menangani korban tersebut.
Akhmad membantah RS Sari Asih menolak pasien. Pada saat kejadian, Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang berlokasi di yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto No 38, Ciledug, Kota Tangerang saat itu sedang penuh.
"Jadi mereka datang pakai angkot. Keduanya kebetulan laka lantas itu belum masuk IGD sama sekali. Baru di depannya, diijemput sama sekuriti. Dilihat apa kondisinya. Sekuriti masuk ngabarin, di dalam itu yang benar bed di IGD kepakai semua," kata Akhmad, Kamis (4/2/2021).
1. RS Sari Asih: sekuriti sempat berinisiatif siapkan kursi roda

Akhmad melanjutkan, pihaknya bahkan sempat menyiapkan kursi roda untuk korban dapat menunggu untuk penanganan medis. Namun, lanjutnya, mobil angkot yang mengangkut korban sudah pergi dalam proses penyiapan kursi roda.
"Akhirnya, inisiatif sekuriti, ngambil kursi roda untuk ngambil korban. Biar korban naik kursi roda. Nah tapi, pas sekuriti bawa kursi roda, itu angkot jalan lagi. Di bawa ke mana, engga tahu kami," kata Akhmad.
2. Korban belum sempat mendapat perawatan medis di RS Sari Asih Ciledug

Meski begitu, Akhmad mengakui bahwa korban memang belum mendapat penanganan medis, sebelum akhirnya dibawa pergi ke RS lain.
"(Tadinya) Mau dibawa masuk pake kursi roda. Ya karena emang kasur di IGD penuh semua. Minta keterangan suster dan dokter di dalam, 'udah masukin aja'," kata Akhmad.
Namun, dia kembali menegaskan bahwa korban kecelakaan itu tidak sempat masuk IGD dan mendapat perawatan medis.
3. "Mungkin abis dengar bednya penuh, itu mereka pergi juga"

Akhmad mengatakan, bahwa pengantar korban ke RS Sari Asih kemungkinan salah mendengar informasi bahwa jika dikatakan IGD penuh, bukan berarti pasien tak ditangani.
"Korban juga laka lantas (ada) di dalam angkot. Mungkin abis dengar bednya penuh, itu mereka pergi juga. Padahal mau kita tangani. Ya gak tahu gimana lah, tiba-tiba mereka jalan aja," kata Akhmad.
Sebelumnya diberitakan, seorang korban kecelakaan sepeda motor akhirnya meninggal dunia setelah gagal mendapatkan pertolongan medis di tiga rumah sakit (RS) swasta di Kota Tangerang.