Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Viral Orangtua Murid di Lebak Jalan Ratusan Meter Gotong Meja Kursi

Dok. IDN Times/Arta
Dok. IDN Times/Arta
Intinya sih...
  • Arta mengganti meja dan kursi SDN 2 Pasir Tangkil setelah anaknya dituduh merusak fasilitas sekolah
  • Kepala sekolah awalnya hanya mengimbau, namun Arta merasa diminta untuk mengganti oleh kepala sekolah di grup WhatsApp wali murid
  • Kesalahpahaman antara orangtua murid dan pihak sekolah telah diselesaikan melalui mediasi dan uang pembelian meja kursi diganti oleh Bupati Lebak
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Viral di jagad maya di Kabupaten Lebak, seorang ibu bernama Arta berjalan seorang diri menggotong meja dan kursi seorang diri ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung.

Arta melakukan hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab karena anaknya dituduh merusak kursi dan meja di kelas sehingga disuruh mengganti.

Dalam peristiwa yang terjadi pada Senin (29/4/2025) itu, Arta mengaku melakukan hal tersebut karena diminta oleh Kepala SDN 2 Pasir Tangkil. "Karena disuruh mengganti oleh kepala sekolah di group kelas, saya bersedia tanggung jawab," kata wanita 35 tahun itu usai mengantarkan meja kursi ke sekolah dalam video yang beredar.

1. Tindakan ini dilakukan setelah orangtua murid ditegur karena meja kursi kelas sekolah ada yang rusak

Dok. IDN Times/Arta
Dok. IDN Times/Arta

Arta mengatakan, tindakan tersebut dia lakukan setelah orangtua murid ditegur oleh kepala sekolah di group WhatsApp wali murid. Arta menyebut, kepala sekolah menyebut anak-anak diminta untuk tidak merusak fasilitas sekolah dan belum tentu mau mengganti.

Arta mengakui, adapun meja kursi dimaksud yang rusak merupakan tempat duduk anaknya.

"Saya tanya ke anak saya, kata anak saya itu memang sudah rusak sebelumnya, tapi saya bersedia ganti dan sampaikan di group itu, kepala sekolah bilang Alhamdulillah kalau mau ganti," kata Arta.

Setelah ditegur melalui grup WhatsApp, Arta kemudian membeli satu set meja kursi serupa di marketplace. Harganya, kata dia, Rp400 ribu. "Harganya cukup untuk membeli sekarung beras," kata dia.

Saat meja dan kursi sudah tiba, Arta kemudian mengantarkannya ke sekolah dengan berjalan kaki seorang diri. Arta juga membubuhkan tulisan "Meja ini dapat dibeli oleh orangtua karena disuruh mengganti di atas meja dengan spidol hitam," tulis Arta di meja kursi tersebut.

Arta mengaku sedih dengan peristiwa yang baru saja dia alami. Namun demikian, dia juga mengaku lega karena sudah menuntaskan tanggung jawabnya.

2. Ini penjelasan Dindik Kabupaten Lebak

IDN Times/Muhamad iqbal
IDN Times/Muhamad iqbal

Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Hadi Mulya mengatakan, peristiwa itu merupakan bentuk kesalahpahaman antara orangtua murid dan pihak sekolah.

"Salah paham, karena kepala sekolah hanya mengimbau saja, awalnya," kata Hadi, Selasa (29/4/2025).

Hadi menuturkan, kedua belah pihak saat ini sudah dimediasi dan sudah menyelesaikan kesalahpahaman ini. Dalam mediasi itu, kata Hadi, juga hadir Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya yang kemudian memgganti uang pembelian meja kursi yang kepada Arta.

Adapun meja kursi itu kini juga sudah dikembalikan ke orangtua murid. Selain itu, Hadi juga mengatakan, memberikan arahan kepada pihak sekolah agar jangan memberi imbauan atau teguran kepada orang tua murid melalui group WhatsApp.

"Berikutnya harus bersurat resmi agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi seperti ini," ujar dia.

Hadi juga menjamin anak dari Arta tidak akan mendapatkan tindakan diskriminatif di sekolah setelah kejadian ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Iqbal
Ita Lismawati F Malau
Muhamad Iqbal
EditorMuhamad Iqbal
Follow Us

Latest News Banten

See More

9 Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel Mengundurkan Diri

17 Sep 2025, 19:46 WIBNews