Warteg di Tangsel Sediakan Makan Gratis untuk Mahasiswa Sumatra

- Banyak mahasiswa perantau Sumatera di Tangsel kesulitan makan karena kiriman uang dari keluarga terhenti setelah bencana besar melanda wilayah Sumatera.
- Program makan gratis dari warteg sangat membantu kebutuhan sehari-hari para mahasiswa asal Sumatera yang terdampak bencana, dengan menu lengkap seperti ikan, ayam, atau telur.
- Program khusus mahasiswa Sumatera baru berjalan dua hari dan belum memiliki batas waktu pasti, dengan syarat cukup menunjukkan identitas diri dan bukti unggahan Instagram dari kreator konten yang pertama kali mengumumkan program ini.
Tangerang Selatan, IDN Times – Sebuah warung makan di Jalan Pesanggrahan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, menjadi tempat penyelamat bagi para mahasiswa perantau asal Sumatra yang keluarganya terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Warteg tersebut menyediakan makan gratis khusus bagi mahasiswa asal Sumatra, cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan video unggahan viral tentang program tersebut.
“Gratis. Tinggal datang ke warteg, tunjukkan video yang viral dan KTM,” kata salah satu mahasiswa asal Sumatra Utara bernama Arbi Ramadan Nasution, Minggu (7/12/2025).
1. Banyak mahasiswa kehilangan kiriman uang dari kampung

Arbi bercerita, banyak mahasiswa perantau di Tangsel yang kini kesulitan makan karena kiriman uang dari keluarga terhenti setelah bencana besar melanda wilayah Sumatra.
“Biasanya dapat kiriman tiap minggu. Tapi setelah bencana, kiriman berhenti. Mungkin karena keluarga di kampung lagi kena musibah,” ungkapnya.
Ia menyebut, beberapa mahasiswa bahkan sempat tidak makan selama beberapa hari. Karena itu, program makan gratis dari warteg sangat membantu kebutuhan mereka sehari-hari.
“Saya sangat bersyukur. Mungkin saya bisa makan di sini tiap hari, dan saya akan kabari teman-teman lain,” katanya.
2. Program khusus mahasiswa Sumatera

Sofi, pengelola warteg, membenarkan bahwa program makan gratis ini memang ditujukan bagi mahasiswa asal Sumatra yang terdampak bencana. Program ini baru berjalan dua hari dan belum memiliki batas waktu pasti.
“Gratis untuk mahasiswa dari Sumatra. Baru mulai semalam dan hari ini. Sampai kapan berlakunya belum tahu, karena program ini juga spontan,” kata Sofi.
Hingga Minggu siang, baru sekitar lima mahasiswa yang memanfaatkan program ini. Mahasiswa cukup menunjukkan identitas diri dan bukti unggahan Instagram dari kreator konten yang pertama kali mengumumkan program ini.
3. Menu lengkap untuk penerima bantuan

Menu yang disediakan tidak dibedakan dengan pembeli reguler. Mahasiswa bisa memilih lauk seperti ikan, ayam, atau telur, lengkap dengan sayuran seperti kangkung atau orek tempe.
Program solidaritas dari warteg ini mendapat respons positif dari warga karena dinilai meringankan beban mahasiswa perantau yang sedang menghadapi masa sulit akibat bencana besar di kampung halaman mereka.


















