7 Cara Mendeteksi Penipuan Online,Waspada Ya

- Periksa Situs Web dan URL
- Cek URL situs web sebelum transaksi
- Hindari nama domain aneh atau ejaan salah
- Hati-hati dengan Email Phishing
- Jangan klik tautan dari email mencurigakan
- Perhatikan tanda-tanda email palsu
- Pilih Metode Pembayaran Aman
- Prioritaskan kartu kredit atau platform pembayaran
- Mantau aktivitas transaksi secara berkala
Saat ini, belanja online malah menjadi pilihan utama sejumlah orang saat ingin membeli kebutuhan. Pembeli tinggal scroll, pilih barang, transfer uangnya, dan tinggal tunggu deh. Selain praktis, pembeli pun tidak perlu keluar rumah.
Apakah kamu termasuk pecinta belanja online? Apalagi jika kamu membeli di marketplace, wah beragam diskon dan promo tentu menggiurkan.
Namun, di balik berbagai kemudahan belanja online itu, ada ancaman yang mengintai, yakni penipuan online. Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan euforia belanja untuk melancarkan aksinya, lho.
Untuk memastikan pengalaman belanjamu tetap aman dan menyenangkan, penting untuk mengetahui cara mendeteksi dan menghindari penipuan online. Kamu bisa mengetahui cara mendeteksi penipuan online di bawah ini.
1. Verifikasi keaslian situs web

Banyak penipu yang menciptakan situs web palsu yang menyerupai situs resmi retailer ternama. Kamu mungkin gak menyadari perbedaannya karena desainnya yang sangat mirip. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa URL situs web sebelum memasukkan informasi pribadi atau melakukan transaksi. Pastikan URL dimulai dengan "https" dan ada simbol gembok kecil di sebelahnya, ya.
Hindari juga situs dengan nama domain yang aneh atau mengandung kesalahan ejaan, seperti "sh0pee.net." atau “tokoopedia.com”. Selain itu, jika kamu ragu, gunakan mesin pencari untuk mencari ulasan tentang situs tersebut.
2. Waspadai email phishing

Email phishing sering menjadi senjata utama para penipu, terutama saat ada momen belanja seperti Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Email yang kamu terima mungkin terlihat seperti berasal dari toko online terkenal dan menyertakan tautan untuk "verifikasi akun" atau "konfirmasi pesanan." Namun, tautan ini bisa membawamu ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi atau keuanganmu, lho.
Untuk menghindari jebakan ini, jangan pernah mengklik tautan dari email yang mencurigakan. Sebagai gantinya, buka situs web resmi toko tersebut secara langsung melalui browser atau aplikasinya.
Selain itu, perhatikan tanda-tanda email palsu seperti penawaran yang terlalu bagus (lebay), kesalahan tata bahasa, atau alamat email pengirim yang gak sesuai.
3. Hindari kupon dan penawaran palsu

Kupon dengan diskon besar mungkin terlihat menggoda, tetapi berhati-hatilah karena itu bisa jadi jebakan, lho. Banyak penipu yang menggunakan kupon palsu untuk mengarahkan kamu ke situs berbahaya atau mencuri informasi pribadimu. Cara terbaik untuk memeriksa keaslian kupon adalah dengan mengunjungi situs web resmi retailer.
Jika kupon tersebut gak tercantum di sana, besar kemungkinan itu palsu. Selain itu, hindari mengunduh atau mengakses kupon dari sumber yang gak terpercaya, seperti grup media sosial atau email dari pengirim yang gak dikenal.
4. Gunakan metode pembayaran yang aman

Ketika berbelanja online, pilihlah metode pembayaran yang memberikan perlindungan tambahan, seperti kartu kredit atau platform pembayaran seperti GoPay, ShopeePay, dan lainnya. Kartu kredit sering menawarkan perlindungan lebih baik terhadap penipuan dibandingkan dengan kartu debit, termasuk kemampuan untuk membatalkan transaksi yang mencurigakan.
Hindari juga pembayaran langsung melalui transfer bank, terlebih jika kamu berbelanja di situs yang kurang dikenal. Pembayaran melalui metode ini sulit untuk dilacak atau dibatalkan jika terjadi masalah. Penjual yang terpercaya biasanya juga melayani penjualan melalui e-commerce. Nantinya, penjual akan menyarankan pembelian melalui e-commerce tersebut yang dinilai lebih dipercaya pada pembeli.
5. Pantau aktivitas akunmu secara rutin

Memantau aktivitas transaksi adalah langkah penting untuk mendeteksi penipuan sejak dini. Setelah berbelanja online, pastikan kamu memeriksa riwayat transaksi di rekening bank atau kartu kreditmu secara berkala. Kalau ada transaksi yang mencurigakan, segera laporkan ke penyedia layanan keuanganmu.
Kamu juga bisa mengaktifkan notifikasi transaksi untuk menerima pemberitahuan langsung setiap kali ada aktivitas di akunmu. Dengan cara ini, kamu bisa segera bertindak jika ada sesuatu yang gak beres.
6. Belanja di retailer yang terpercaya

Selalu prioritaskan belanja di retailer yang sudah kamu kenal atau memiliki reputasi baik. Situs belanja besar seperti Lazada, Shopee, atau Tokopedia biasanya memiliki langkah keamanan tambahan untuk melindungi pengguna dari penipuan. Jika kamu tertarik dengan penawaran dari retailer yang kurang dikenal, lakukan riset terlebih dahulu.
Carilah ulasan dari pembeli lain, periksa kebijakan pengembalian barang, dan pastikan situs tersebut memiliki informasi kontak yang jelas. Langkah ini penting untuk memastikan uangmu tidak hilang begitu saja.
7. Waspadai penawaran dengan batas waktu

Penipu sering menggunakan strategi tekanan waktu untuk membuatmu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Penawaran seperti "diskon 90 persen hanya dalam 1 jam" atau "stok hampir habis" bisa jadi cara mereka untuk memanipulasi emosimu, lho. Jangan mudah tergoda dengan klaim seperti ini, ya.
Sebelum membeli, luangkan waktu untuk memeriksa keaslian penawaran tersebut. Biasakan untuk membandingkan harga dengan toko lain atau bertanya kepada teman yang berpengalaman dalam belanja online.
Kamu juga harus waspada terhadap berbagai bentuk penipuan online yang bisa merugikan saat kamu belanja online. Dengan mempraktikkan cara mendeteksi penipuan online, kamu jadi bisa melindungi dirimu dan menikmati pengalaman belanja yang aman. Selamat berbelanja!