Pengamat: Ego Sektoral Jadi Sebab Sekda Banten Mundur
Berikut analisis lengkap Adib Miftahul dari Unis Tangerang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang, Adib Miftahul menilai, pengunduran diri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Al Muktabar akibat adanya ego sektoral pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Pertama, ini mungkin bagian bentuk gentle dan merasa sudah tak mampu menjadi panglima ASN no 1 di Pemprov Banten," kata Adib, Rabu (25/8/2021).
Analisis selanjutnya, Adib menduga ada dinamika di Pemprov Banten-- terutama di berbagai dinas pimpinannya--yang tak bisa dia kendalikan. Menurut dia, ego sektoral masih tampak jelas di berbagai dinas. "Terutama badan kepegawaian daerah (BKD) yang sering membuat blunder soal rotasi jabatan," kata Adib.
Baca Juga: Al Muktabar Mundur dari Jabatan Sekda Banten
1. Koordinasi menjadi hal penting yang malah sulit dilakukan
Alasan lain adalah banyak pejabat tinggi di OPD atau dinas-dinas memiliki kedekatan dengan Gubernur Wahidin Halim, sehingga Adib menduga, Sekda Al Muktabar sulit berkoordinasi dengan baik.
"Akhirnya reformasi birokrasi yg mandek, dugaan makelar jabatan menyeruak. Ditambah, banyak pejabat yg merasa memiliki kedekatan dengan Gubernur Wahidin Halim, seolah susah diatur oleh Sekda," kata dia.
Padahal, menurut dia, jabatan sekda cukup prestisius. Adib menduga, alasan Al Muktabar mundur karena akan kembali ke kemendagri, itu normatif saja.
Baca Juga: Akhir Mei, Pempov Banten Kembalikan Kas Daerah ke Bank Banten
Baca Juga: Dibebani Bunga, Pemprov Banten Ancam Batalkan Pinjaman dari Pusat
Baca Juga: Potret Vaksinasi untuk Siswa di Banten, Ada yang Takut Gak?