Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Bawaslu: Ada Pengiriman Logistik Pemilu di Banten Tak Dikawal Aparat

Ilustrasi logistik Pemilu. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Serang, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan pengiriman logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Banten tanpa pengawalan aparat kepolisian dan TNI. Logistik yang ditemukan tanpa pengawalan itu berupa logistik Pemilu 2024 model C Plano atau kertas penghitungan suara.

"Sekitar akhir Desember 2023, ada pengawasan dan pada saat bersamaan di gudang (logistik KPU Lebak), kami dikasih tahu bahwa ada kedatangan logistik dan di dalamnya ada formulir C1 Plano. Diantarkan satu orang sopir," kata Liah pada Kamis (4/1/2024).

1. Pengiriman logistik itu tak diketahui KPU

KPU RI menggelar simulasi pengiriman logistik Pemilu 2024 di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bahkan, kata Liah, selain diantar hanya oleh satu orang sopir, pihaknya juga menemukan fakta bahwa pengiriman logistik tersebut pun tak diketahui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak.

"KPU juga nggak tahu (kalau ada pengiriman logistik). Kami juga sudah tanyakan ke Bawaslu Lebak bagaimana sopir (pengantar logistik) masuk ke situ sampai mobil ditinggalkan nyari alamat," katanya.

2. KPU mengklaim, hal itu kesalahan dari pihak penyedia logistik

KPU RI menggelar simulasi pengiriman logistik Pemilu 2024 di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Namun, KPU mengklaim peristiwa tersebut disebabkan kesalahan dari penyedia logistik. Atas kelalaian itu, Liah mengaku, pihaknya telah memberikan teguran dan masukan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Dan jika akalau ada pengiriman logistik harus disampaikan ke KPU dan Bawaslu, jangan sampai ada loss ke depan," katanya.

3. Bawaslu pun menemukan adanya simulasi pencoblosan tak sesuai fakta

Dok. Istimewa/KPUBanten

Sebelumnya, Bawaslu Banten menemukan sejumlah pelanggaran, salah satunya kegiatan simulasi pemungutan suara. Pasal, simulasi yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut hanya mencantumkan dua pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di kertas suara.

Hal itu jadi sorotan lantaran, kegiatan simulasi tersebut tak sesuai fakta karena ada tiga paslon di Pilpres 2024.

Share
Editorial Team