BMKG: Warga Banten, Waspadai Potensi Hujan Lebat Hingga 26 Mei 2025

- Masyarakat di Banten diimbau waspada terhadap peningkatan curah hujan hingga 26 Mei 2025
- MJO aktif di Indonesia meningkatkan potensi pembentukan awan hujan, disertai kilat/petir dan angin kencang
- BBMKG Wilayah II memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi secara merata di delapan kabupaten dan kota se Banten
Serang, IDN Times - Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan di wilayah Banten hingga 26 Mei 2025.
Saat ini, sebagian besar wilayah di Provinsi Banten masih berada dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, yang menyebabkan cuaca cepat berubah.
"Kondisi pagi hingga siang hari cenderung cerah atau berawan, tetapi pada sore hingga menjelang malam berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang," kata Hartanto, Jumat (23/5/2025).
1. Fenomena atmosfer yang berpengaruh terhadap pola cuaca

Hartanto mengatakan, pihaknya terus memonitor sejumlah fenomena atmosfer yang berpengaruh terhadap pola cuaca di wilayah Banten dalam sepekan ke depan. Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini aktif di wilayah Indonesia, meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.
"Sirkulasi siklonik terpantau di Barat Lampung, membentuk daerah konvergensi angin yang memanjang hingga Banten, memperkuat pertumbuhan awan hujan," katanya.
2. Hujan lebat disertai angin diprediksi merata di seluruh wilayah Banten

BBMKG Wilayah II memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi secara merata di delapan kabupaten dan kota se Banten.
"Hampir merata di seluruh wilayah yah," katanya.
3. Masyarakat diimbau antisipasi risiko bencana hidrometeorologi

Ia mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan genangan air terutama di wilayah dengan drainase buruk, tanah longsor bagi masyarakat di daerah berbukit atau tebing rawan.
"Untuk rawan banjir masih didominasi wilayah perkotaan," katanya.