Bupati Pandeglang Copot 2 Pejabat, Imbas Masalah Sampah

- Bupati Pandeglang mencopot 2 pejabat terkait polemik pengelolaan sampah di TPA Bangkonol
- Dewi menilai anak buahnya tidak bekerja dengan baik dalam mengelola sampah, meminta pemerintah harus gercep, dan sebut kiriman sampah Tangsel menunggu pembenahan infrastruktur di TPA
- Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah mengeluarkan ultimatum keras terkait kondisi TPA Bangkonol yang masih menggunakan sistem open dumping atau ditumpuk
Pandeglang, IDN Times – Bupati Pandeglang Dewi Setiani akan mencopot dua pejabat terkait polemik pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol. Langkah ini diambil setelah disemprot Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah dan adanya protes keras warga terkait rencana pengiriman sampah ke Kabupaten Pandeglang.
Dua pejabat yang akan dicopot dan dievaluasi adalah Kepala UPT TPA Bangkonol dan Direktur Utama PD Pandeglang Berkah Maju selaku pengelola sampah.
1. Dia menilai 2 anak buahnya tidak bekerja dengan baik

Dewi menilai kedua anak buahnya tersebut tidak bekerja dengan baik dalam mengelola sampah di TPA. Hal itu disampaikan Dewi usai meninjau pengelolaan sampah di TPA Bangkonol.
Dari video yang dibagikan Dewi di media sosialnya, ia pun menyoroti sampah yang dikirim ke TPA hanya ditumpuk dan tak ada saluran pembuangan air lindi ke instalansi pengelolaan air lindi (IPLT).
“Saya pastikan agar kepala UPT-nya diganti dan kepala perusahaan daerah dicopot juga. Karena ini dikelola harus bagus agar masyarakat tidak mengeluh, demi lingkungan dan kesehatan kita semua,” kata Dewi, Rabu (13/8/2025).
2. Dewi minta pemerintah harus gercep

Atas kondisi tersebut, kata Dewi, wajar jika masyarakat yang tinggal di sekitar TPA mengeluh sampah tidak dikelola dan hanya ditumpuk sehingga bau menyengat hingga ke permukiman. Akibatnya, masyarakat rawan terkena penyakit.
Saat meninjau ke lokasi, Dewi mengakui dalam kenyataannya memang benar terjadi demikian. "Anggaran ada, orangnya cukup, sarana juga ada, hanya kinerjanya, respons cepatnya dari orang-orang yang mengelola ini yang harus dipastikan bagus. Harus gercep (gerak cepat), tahu tupoksinya,” katanya.
3. Dewi sebut kiriman sampah Tangsel menunggu pembenahan infrastruktur di TPA

Dewi juga menegaskan bahwa hingga kini belum ada kiriman sampah dari Tangerang Selatan. Sebelum menerima, infrastruktur akan ditata terlebih dahulu. Kendati masih ada gelombang penolakan warga, Dewi menegaskan kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemkot Tangsel tetap akan berjalan.
“Sampah Tangsel belum ada kiriman sama sekali. Ke depan sebelum menerima sampah, dipastikan infrastrukturnya sudah ditata dengan baik,” kata dia.
Diketahui sebelumnya, Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah mengeluarkan ultimatum keras terkait kondisi TPA Bangkonol, Kabupaten Pandeglang, masih menggunakan sistem open dumping atau ditumpuk. Ia menegaskan, pengelolaan yang buruk tidak bisa ditoleransi.
“Kalau tidak becus orang-orangnya, pecat! Kalau dibiarkan, ada apa dengan bupati? Masa mau makan dari sampah?” kata Dimyati, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, sampah tidak boleh menjadi sumber kekumuhan, penyakit, dan pencemaran lingkungan. Sebaliknya, jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi sumber produktivitas.
“Sampah itu bisa jadi infrastruktur, bisa jadi pupuk. Kalau bermanfaat, lanjutkan. Tapi jangan sampai dibiarkan menggunung. Itu harus ditutup lagi,” katanya.