7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal Besar

Nelayan itu menjadi korban kapal tenggelam

Pandeglang, IDN Times - Tim SAR Banten kembali melanjutkan pencarian nelayan yang menjadi korban tenggelamnya kapal motor (KM) Puspita Jaya dengan mengerahkan Kapal KN Sarwisnu dari Jakarta. Hingga saat ini, tujuh orang masih hilang. 

"Kami melakukan penyisiran di sekitar Selat Sunda dengan Kapal KN Sarwisnu, karena cuaca di perairan itu kurang bersahabat," kata Kasubsi Operasional Basarnas Banten Heru, seperti dikutip dari Antara Selasa (23/6).

2. Kapal Sarwisnu mampu menghadapi ketinggian gelombang hingga 7 meter

7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal BesarIlustrasi. Ombak laut (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Heru mengatakan, Kapal KN Sarwisnu dengan panjang 12 meter itu dikerahkan karena mampu menghadapi ketinggian gelombang antara enam sampai tujuh meter.

"Kapal KN Sarwisnu sudah biasa dioperasikan Basarnas untuk penyelamatan evakuasi kecelakaan laut, karena jelajah radius kapal tersebut hingga mencapai di atas lima mil dari pantai," katanya.

Pencarian nelayan itu dilakukan tim gabungan terdiri dari Basarnas Banten, Jakarta, Lampung, Lanal Banten, Polairud Banten, KSOP Banten, TNI AL, ASDP Merak, dan SAR sejak empat hari terakhir ini belum menemukan tujuh nelayan yang hilang setelah KM Puspita Jaya diterjang gelombang tinggi.

Baca Juga: 9 dari 16 Awak Kapal Nelayan Banten yang Tenggelam Ditemukan

2. Pencarian sempat terhenti karena cuaca buruk

7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal BesarBasarnas Banten (https://banten.basarnas.go.id/)

Dalam pencarian nelayan yang hilang di Selat Sunda, tim SAR sempat menghadapi kendala, berupa cuaca buruk di perairan setempat. Pencarian pada Senin (22/6) itu pun terpaksa dihentikan. 

"Kita hentikan pencarian nelayan yang hilang itu hingga sore karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan deras," kata Heru.

3. Kronologi terbaliknya kapal

7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal Besarhttps://banten.basarnas.go.id/

Kecelakaan laut itu menimpa sebanyak 16 nelayan Teluk Labuan Pandeglang yang hendak mencari ikan di sekitar Pulau Panaitan dan Pulau Rakata. Lokasi ini tidak jauh dari Gunung Anak Krakatau.

Dalam perjalanan dari Teluk Labuan menuju Pulau Rakata, KM Puspita Jaya yang mereka tumpangi dihantam ombak besar hingga kapal yang ditumpangi nelayan terbalik. Melihat kapal terbalik itu, para nelayan menyelamatkan diri dengan berenang ke Pulau Rakata dan Panaitan.

Namun, enam nelayan kembali lagi menuju kapal yang terbalik dan akhirnya diselamatkan oleh kapal pesiar Eurodam dari Amerika Serikat yang melintas di Perairan Selat Sunda.

"Kami memperkirakan tujuh nelayan yang hilang itu bisa saja ke arah Pulau Panaitan atau Pulau Sumatera," kata Heru.

Tim SAR mendapat informasi kecelakaan ini pada Jumat (19/6) pukul 17.26 WIB. 

4. Sembilan korban ditemukan selamat

7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal BesarBasarnas Banten

Di hari Jumat itu, tim menemukan 6 dari 16 anak buah kapal. Surja (31), Sanan (35), Dede (24), Aji (21), Atok (21), dan Hasan (55) ditemukan sedang terombang ambing di kapal yang terbalik akibat dihantam ombak tersebut.

Sementara 10 orang lainnya yakni Rasmin (30) sebagai Kapten Kapal, Jamal (25), Wawan(25), Goler (30), Acuy (25), Kastirah (50), Suri (50), Tanjan (35), Joni (30), dan Udi (42) waktu itu belum berhasil ditemukan.

Namun, selang satu hari kemudian Sabtu (20/6), tiga nelayan yakni Wawan (30), Acuy (35) dan Udi (45) ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan ketujuh orang ABK lagi belum ditemukan dan terus dilakukan pencairan oleh Tim SAR gabungan.

Baca Juga: Hantam Ombak Tinggi Kapal Tenggelam di Selat Sunda, 10 Orang Hilang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya