Curhat Ojek Pangkalan: Ada Pandemik, Hanya Bawa Pulang Rp20 Ribu

Pendapatan mereka turun drastis sejak pandemik COVID-19

Lebak, IDN Times - Pandemik COVID-19 menghantam berbagai sendi kehidupan manusia di muka bumi, termasuk ekonomi. Salah satu yang terpukul dengan adanya pandemik ini adalah pengemudi ojek pangkalan.

Sejumlah pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Lebak, ini misalnya, mengeluhkan turunnya pendapatan mereka hingga 80 persen. Di hari-hari sebelum pandemik, pengemudi biasanya bisa membawa pulang hingga Rp100 ribu. 

"Namun saat ini, paling antar pulang ke rumah membawa uang Rp20.000 per hari," kata Ani Sutarkip (50), seorang pengemudi ojek pangkalan Stasiun Rangkasbitung, seperti dikutip Antara pada Jumat (29/5). 

1. Pemasukan tidak lancar dalam tiga bulan terakhir

Curhat Ojek Pangkalan: Ada Pandemik, Hanya Bawa Pulang Rp20 RibuIDN Times/Ita Malau

Ani mengatakan, pendapatannya menurun sejak 3 bulan lalu atau sejak pemerintah memberlakukan aturan-aturan untuk mencegah penyebaran COViD-19, termasuk protokol kesehatan. 

Hal itu membuat masyarakat harus menghabiskan aktivitas di rumah dan mengurangi kegiatan yang bisa mengundang massa banyak maupun kerumunan. Ojek pun turut terdampak. 

"Kami sangat terpukul. Pendapatan sebesar itu (Rp20 ribu) hanya bisa bertahan menghidupi dua anak," katanya menjelaskan. 

2. Biasanya, Lebaran menjadi momen para pengemudi ojek mendapat uang lebih

Curhat Ojek Pangkalan: Ada Pandemik, Hanya Bawa Pulang Rp20 RibuPasar Rangkasbitung, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pengemudi ojek lainnya, Maman (45), mengungkap bahwa Lebaran biasanya menjadi momen bagi dia dan rekan-rekannya mendapat pemasukan lebih. Di tahun-tahun sebelumnya, dia bisa membawa pulang hingga Rp300 ribu usai Lebaran, karena ramainya penumpang yang berbelanja ke Pasar Rangkasbitung.

Namun, pandemik kian meluas sehingga pendapat dia dan rekan pengemudi ojek lainnya benar-benar turun drastis. Bahkan, Lebak kini melaporkan ada dua kasus positif COVID-19. 

"Kami pagi ini hanya baru mendapatkan dua penumpang dengan menghasilkan Rp20.000," ujarnya. Karena sepinya penumpang, maka sebagian besar pengemudi ojek terpaksa menghabiskan waktu dengan mengobrol sambil duduk-duduk di pangkalan.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Lebak Jadi 2

3. Pengemudi ojek merasa terbantu dari bantuan sosial yang mereka terima

Curhat Ojek Pangkalan: Ada Pandemik, Hanya Bawa Pulang Rp20 RibuWarga serang penerima bantuan sosial di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Meski demikian, Maman mengakui, dia terbantu dengan pemberian bantuan sosial dari pemerintah yang disalurkan sebelum Lebaran. Pembagian dana bantuan langsung tunai itu, kata dia, sangat meringankan beban ekonomi keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan pangan. "Karena pendapatan ojek pangkalan sangat terpuruk," ujarnya.

Beberapa pengemudi ojek pangkalan Terminal Mandala Kabupaten Lebak juga mengatakan bahwa mereka sangat terpukul dengan merebaknya COVID-19 hingga pendapatan merosot dibandingkan hari normal.

Biasanya, ojek di wilayah tersebut mengandalkan pemasukan dari penumpang bus, namun saat pandemi COVID-19, semua bus trayek AKAP maupun AKDP tidak beroperasi.

"Kami berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan kembali pendapatan normal," katanya menjelaskan.

4. Sedikitnya, 33.294 KK di Banten sudah menerima bantuan sosial

Curhat Ojek Pangkalan: Ada Pandemik, Hanya Bawa Pulang Rp20 RibuSalah satu warga penerima BST dari Kemensos. IDN Times/Daruwaskita

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Banten sudah menyalurkan bantuan sosial (bansos) program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dampak COVID-19 kepada 33.294 Kepala Keluarga (KK) dengan total anggaran tersalurkan Rp21,822 miliar.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nurhana mengatakan, puluhan ribu KK penerima bansos tersebut tersebar di empat kabupaten/kota.

Nurhana mengungkapkan, total penerima bansos program JPS yang digulirkan Pemprov Banten adalah 421.177 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan alokasi anggaran sekitar Rp709,2 miliar.

Untuk empat kabupaten/kota lainnya saat ini dalam proses pembukaan rekening kolektif (burekol) pada bank-bank penyalur. Adapun keempat daerah tersebut adalah Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak. 

"Empat kabupaten lainnya sudah siap salur, saat ini sedang proses burekol. Diharapkan sudah bisa berjalan penyalurannya di minggu ini," kata Nurhana.

Baca Juga: [LINIMASA] Banten Melawan COVID-19 Jelang New Normal

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya