Kisah Warga Kasemen yang Kesulitan Air Bersih

Kemarau, warga mengandalkan sumur di tengah sawah

Serang, IDN Times - Di musim kemarau saat ini, air bersih menjadi hal yang sulit ditemukan di beberapa daerah. Salah satunya di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Salah satunya, Jahuri. Warga Kampung Manggerong, Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen itu mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, sejak sebulan lalu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih dia dan sekeluarga, Jahuri mengandalkan sumur yang ada di tengah sawah.
 
"Kalau musim kemarau gini susah air. Satu-satunya sumur yang terisi air bersih hanya di sini (tengah sawah) saja, yang lainnya kering semua," katanya, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (3/9/2024).

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Kota Serang Resmi Dilantik, Berikut Nama-namanya 

1. Jahuri setiap hari mengambil air di sumur itu

Untuk mencapai sumur itu, Jahuri harus menempuh jarak 1 kilometer dari rumahnya, setiap hari. Dengan menggunakan sepeda motor, dia bisa membawa sejumlah jerigen berukuran 25 liter. 
 
Air bersih ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak hingga mandi. 
 
"Sehari itu dua kali bawa enam jerigen pake motor begini. Airnya ya dipakai buat masak sama mandi aja. Kami pakai seperlunya," katanya. 

Menurutnya, sumur itu menjadi satu-satunya sumur yang tidak pernah kering dan memiliki rasa yang tidak payau atau asin, meski dalam kondisi kemarau. 

2. Kekeringan juga melanda daerah lain

Kisah Warga Kasemen yang Kesulitan Air BersihIlustrasi kemarau (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Kekeringan tidak hanya melanda Kampung Manggerong. Tiga kampung lainnya di Kecamatan Kasemen, juga mengalami hal serupa, yakni Kebasiran, Kemayungan, dan Setu. 

Siti Nurlela warga Kebasiran, Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen mengaku kesulitan untuk mencari air bersih, karena beberapa sumber air yang ada mulai kering. 

Sama seperti Jahuri, Siti pun mengandalkan sumur yang ada di tengah sawah tersebut. "Kalau musim kemarau begini pasti pada kering jadi susah air," katanya. 
 
Ia berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk dapat mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
 
"Sudah sebulan kekeringan, kami berharap pemerintah dapat memasok air bersih ke daerah kami. Karena hanya ada sumur ini yang dapat dimanfaatkan oleh warga dari beberapa Kampung," katanya.

Baca Juga: Ada 3 Paslon yang Mendaftar di Pilkada Kota Serang  

3. Ada lima kecamatan yang rawan bencana kekeringan di Kota Serang

Kisah Warga Kasemen yang Kesulitan Air BersihSumur di tengah sawah menjadi andalan warga di Kota Serang untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, saat musim kemarau (ANTARA)

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang memetakan lima kecamatan rawan bencana kekeringan selama musim kemarau yakni Kasemen, Taktakan, Walantaka, Serang, dan Cipocok Jaya.
 
Sekretaris Pelaksana BPBD Kota Serang, Heri Sumbara menjelaskan, kelima kecamatan yang rawan itu dilihat berdasarkan data di tahun 2023. "Pada saat itu kondisi kekeringan dan krisis air bersih sempat terjadi di lima kecamatan tersebut. Paling parah itu di Kasemen dan Walantaka," kata dia.
 
Sebagai upaya kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Serang telah menyiapkan lima toren air bersih dengan kapasitas 500 hingga 1.000 liter-- yang nantinya akan disebarkan ke wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu, BPBD juga menyediakan satu mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya