Kendaraan di Atas 2,1 Meter Dilarang Masuk Perimeter Bandara Soetta

Sebagaimana diketahui, jalur perimeter adalah jalan inspeksi yang mengelilingi sisi udara (airside) bandara dan diperuntukkan bagi kegiatan internal, seperti patroli keamanan dan pengawasan pagar perimeter. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 43 Tahun 2005, jalur ini bukan merupakan jalan umum terbuka untuk publik, melainkan bagian dari kawasan terbatas dengan akses yang diatur secara ketat.

"Pembatasan kendaraan di jalur ini bertujuan untuk menjaga integritas pengawasan keamanan, memastikan efektivitas operasional, serta menghindari potensi gangguan akibat lalu lintas kendaraan berdimensi besar di area terbatas bandara," ungkapnya.

Pantauan IDN Times di lokasi, pembatasan tersebut dilakukan dengan memasang portal dengan ketinggian 2,1 meter. Petugas keamanan bandara juga bersiaga di setiap portal untuk memantau lalu lintas. Terlihat, kendaraan truk yang biasanya lalu lalang di kedua arah pun sudah tidak melintas.

PT Angkasa Pura Indonesia mengimbau kepada para pengguna jalan agar memperhatikan jenis dan dimensi kendaraan sebelum melintas di jalur perimeter. Kendaraan berukuran besar atau yang melebihi batas tinggi 2,1 meter tidak diperkenankan melintas sesuai ketentuan yang berlaku. Dwi juga menyampaikan bahwa informasi pembatasan telah disosialisasikan melalui berbagai media komunikasi visual yang ditempatkan di titik-titik strategis.

“Kami mengimbau pengguna jalan untuk memperhatikan rambu yang telah disediakan di sepanjang jalur perimeter, guna mendukung kelancaran dan keselamatan operasional bandara,” tutupnya.

Dwi Ananda menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari evaluasi berkala terhadap pengendalian kawasan terbatas, seiring meningkatnya aktivitas pergerakan penumpang dan kendaraan di Bandara Soekarno-Hatta.

"PT Angkasa Pura Indonesia mengajak seluruh pihak untuk mendukung ketentuan ini demi keselamatan dan kelancaran bersama," jelasnya.

Diketahui, Jalan Perimeter Utara sebelumnya bisa dilalui oleh kendaraan besar seperti truk barang yang melintas ke jalan tol maupun ke pergudangan di kawasan Dadap dan Kosambi. Saat sedang jam sibuk, jalur tersebut terjadi kemacetan yang cukup panjang.