Infrastruktur Masih Buruk, Pemkab Pandeglang Mau Beli Sepeda Listrik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Pandeglang menganggarkan Rp38 miliar untuk pengadaan sepeda listrik untuk tahun 2023. Sepeda listrik itu diperuntukkan untuk RT/RW se-Kabupaten Pandeglang.
Namun, rencana pembelian sepeda listrik itu menjadi sorotan dan penolakan sejumlah fraksi DPRD Kabupaten Pandeglang karena dinilai tidak tepat di tengah kondisi Pandeglang masih memiliki segudang masalah kebutuhan dasar.
Terdapat 4 fraksi yang menolak tentang perencanaan pembelian sepeda listrik untuk RT dan RW, yaitu Fraksi Gerindra, Golkar, PKB, dan PPP saat Rapat Paripurna.
Baca Juga: 294.862 Balita di Banten Alami Stunting, Tertinggi Ada di Pandeglang
1. DPRD lebih setuju anggaran digunakan untuk yang lebih memiliki manfaat lebih
Ketua Fraksi Partai Gerindra Erin Fabiana mengatakan, sebetulnya pihaknya mendukung Bupati Pandeglang untuk memberi perhatian kepada RT/RW. Namun, Gerindra lebih sepakat untuk menaikkan insentif RT/RW lebih memiliki asas manfaat lebih, ketimbang memberikan sepeda listrik.
"Kalau ini kan urgensinya belum tepat karena PR kita masih banyak di kabupaten Pandeglang, terutama soal infrastruktur soal kesehatan jadi lebih prioritas," kata Erin saat dikonfirmasi, Kamis (11/8/2022).
2. Sepeda listrik tidak cocok untuk geografis di Pandeglang, jalan masih buruk
Kemudian lanjutnya, kondisi geografis Pandeglang didominasi wilayah pegunungan dan masih banyak infrastruktur jalan masih buruk sehingga tidak tepat untuk sepeda listrik.
"Kondisi infrastruktur belum mantap betul kan kalau mau kan seharusnya mau perhatian sepeda motor cuma anggaran kita bisa habis tidak bisa bangun jalan," katanya.
3. Bupati anggap pembelian sepeda listrik bukan pemborosan
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, wacana pembelian sepeda listrik dinilai bukan penghamburan anggaran. sebab, hal tersebut untuk kepentingan masyarakat.
"Rp38 miliar kecil bagi saya kalau bisa Rp100 miliar kasih dong simpul-simpul kami belum linmas. Mana linmas gak diperhatikan seragam kami juga sampai lecek begini. Bingung amat Rp38 miliar," kata Irna.
Dengan nada tinggi, Irna pun meminta wartawan untuk mengkroscek anggaran mana yang lebih boros. Dia menganggap anggaran sebesar Rp38 miliar ini tidak masuk kantong bupati, namun bentuk apresiasi RT/RW dalam menjalankan pemerintahan.
"RT/ RW se-Kabupaten Pandeglang, ada afiliasi kuning, merah, hijau dikira punya bupati saja," katanya.
Baca Juga: 7 Pantai di Pandeglang Ini Juga Punya View Indah, Gak Kalah dari Anyer