Kasus COVID-19 Melonjak di Banten, Pemeriksaan Test Swab Mengantre

Ada sebanyak 800 sampel swab masih belum diperiksa

Serang, IDN Times - Kasus positif virus corona atau COVID-19 di Banten melonjak semenjak adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.

Pemerintah Provinsi Banten telah menunjuk Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banten untuk melayani pengujian COVID-19 berbasis reaksi rantai polimerase (PCR) dari rumah sakit rujukan COVID-19 se Banten.

Baca Juga: PSBB Transisi Jabodetabek Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 di Banten

1. Pemeriksaan test swab COVID-19 membludak

Kasus COVID-19 Melonjak di Banten, Pemeriksaan Test Swab MengantrePemeriksaan tes swab dari BNI di JSC Palembang (IDN Times/Dokumen BNI)

Plt Kepala Labkesda Banten Ariani Sugiarti mengatakan, lonjakan kasus tersebut membuat antrean test swab memanjang di Labkesda Provinsi Banten. Saat ini, kata Ariani, ada sebanyak 800 sampel test swab mengantri di Labkesda Banten.

"Bahkan kalau rumah sakit kabupaten (Serang) itu sudah ditutup dulu, buka tutup sistemnya karena kalau terus-terusan nanti terlalu banyak antreannya dulu nanti (sampel) rusak, takut rusak, tidak akurat. Jadi gantian yang tutup siapa dulu seperti itu," kata Ariani saat dikonfirmasi, Rabu (17/6).

2. Banten memiliki lima laboratorium rujukan COVID-19

Kasus COVID-19 Melonjak di Banten, Pemeriksaan Test Swab MengantreTes swab di GBKP Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Provinsi Banten memiliki lima laboratorium rujukan COVID-19 yang terdiri atas Labkesda Banten di Kota Serang, Laboratorium RSUD Kabupaten Tangerang, Laboratorium RS Siloam Lippo Village Karawaci di Kabupaten Tangerang, Laboratorium Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah di Kota Tangerang Selatan dan Laboatorium RS Krakatau Medika di Kota Cilegon.

Kemudian, untuk saat ini di Provinsi Banten terdapat enam RS rujukan COVID-19. Itu terdiri atas RSUD Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang, RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD Balaraja, RSUD Kota Tangerang, RS Siloam Kepala Dua dan RSU Banten sebagai RS Pusat Rujukan COVID-19.

"Sebenarnya bukan hanya Labkesda Provinsi Banten saja yang punya (RT- PCR), ada juga yang untuk rujukan adalah laboratorium RS kabupaten Tangerang, kemudian sekarang laboratorium FK UIN Tangsel. Tapi ada juga yang berbayar. Jadi sebenarnya banyak. Hanya saja kemampuannya sedikit-sedikit, karena PCR itu mahal. Harga reagent-nya saja mahal," katanya.

3. Banten targetkan pengujian sebanyak 120 ribu swab test

Kasus COVID-19 Melonjak di Banten, Pemeriksaan Test Swab MengantrePemeriksaan tes swab dari BNI di JSC Palembang (IDN Times/Dokumen BNI)

Berdasarkan anjuran World Health Organization (WHO), kata Ariani, pemda diamanatkan melakukan pemeriksaan swab sebanyak-banyaknya, minimal sebanyak satu persen dari jumlah penduduk di daerah tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat penularan virus yang bermula di Wuhan, Tiongkok itu.

"Kalau di Provinsi Banten jumlah penduduk 12 jutaan, satu persennya berarti minimal 120 ribu orang," katanya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banten hingga pukul 17.00 WIB, tercatat ada sebanyak 1.160 kasus positif corona di Banten. Diantara, sebanyak 424 orang masih dirawat, sebanyak 652 orang dan sebanyak 84 meninggal dunia.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Banten Tembus Seribu Lebih  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya