6 Pasien COVID-19 di Kabupaten Tangerang Meninggal dalam Dua Bulan

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Enam warga Kabupaten Tangerang yang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia dalam kurun waktu dua bulan. Semuanya, didominasi oleh golongan lanjut usia (lansia).
"Itu terhitung mulai dari Januari sampai Februari 2022. Didominasi oleh lansia dan yang dua saat ini pra-lansia," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, Selasa (15/2/2022).
2. Terbaru, dua warga meninggal akibat COVID-19
Hendra mengatakan, terbaru terdapat dua warganya yang meninggal dunia lantaran terpapar COVID-19. Keduanya memiliki komorbid atau penyakit penyerta, serta baru sekali disuntik vaksin.
"Kejadiannya lima hari yang lalu, data baru masuk ke kita. Ada dua pasien yang meninggal," ungkapnya, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, kedua pasien tersebut ternyata sudah vaksinasi dosis pertama dan dosis lengkap. Namun, karena keduanya mempunyai penyakit penyerta atau komorbid, sehingga nyawa keduanya tak tertolong.
"Pasien pertama baru dosis pertama, pasien kedua menerima dosis lengkap. Keduanya sama-sama punya komorbid, " tutur Hendra.
Meski begitu, sebelum dinyatakan meninggal dunia, keduanya sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan di wilayah Kota Tangerang. Keduanya pun sama-sama berasal dari Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Namun, Hendra belum memastikan COVID-19 varian apa yang memicu kedua pasien tersebut meninggal dunia.
"Belum diketahui, karena sampelnya masih di pusat,"katanya.
2. Kasus COVID-19 kembali melonjak tajam
Hendra juga menerangkan, saat ini masih ada tren kenaikan kasus penularan COVID-19 di wilayahnya. Bahkan, dalam dua pekan terakhir, ada 10 ribu lebih kasus aktif di wilayah tersebut.
"Dua pekan terakhir, ada 10.557 kasus aktif. Dan itu terbagi ada yang Isoman, Isoter ataupun berada dalam perawatan rumah sakit," tutur Hendra.
3. Sempat ada antrean di hotel isolasi Yasmin
Koordinator Tim Relawan Hotel Singgah Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Maulia Rahma mengungkapkan, beberapa hari belakangan ini antrian pasien yang dikirim ke Hotel Yasmin semakin banyak. Bahkan pada akhir pekan lalu, sempat ada antrean menunggu sebelum akhirnya bisa masuk untuk diisolasi.
"Karena memang banyak warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan," jelasnya.
Pihaknya pun lantas menambah kapasitas hotel isolasi Yasmin. Hal tersebut dilakukan agar tak ada lagi antrean menuju hotel isolasi terpadu tersebut.
"Kapasitasnya saat ini ditambah menjadi 400 tempat tidur yang tadinya 240 tempat tidur," kata Maulia.
Baca Juga: Kadinkes: 80 Persen Kasus Omicron di Banten dari Transmisi Lokal