Biomedical Campus Bakal Jadi Health Tourism di Tangerang

Jadikan Tangerang pusat kesehatan seperti Singapura

Tangerang, IDN Times - Pascapandemik COVID-19, kesadaran masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik terus meningkat. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang mencari layanan kesehatan di luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura, lantaran dinilai memiliki fasilitas lebih lengkap dan harga terjangkau.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Sinar Mas Land melalui Digital Hub menghadirkan Biomedical Campus, sebuah fasilitas yang disediakan untuk mendukung sekaligus meningkatkan kegiatan penelitian, serta menghadirkan ekosistem fasilitas kesehatan lainnya. Mulai dari pendidikan hingga layanan kesehatan terdepan dengan kualitas mumpuni namun harga terjangkau.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dibangunnya Biomedical Campus di kawasan BSD City, Tangerang merupakan hal yang tepat.

“Kita semua perlu bersinergi dan bersatu-padu. Saya melihat misi Biomedical Campus sejalan dengan agenda transformasi digital yang dijalankan Kementerian Kesehatan. Transformasi digital berpotensi sangat besar, terlebih memasuki era Society 5.0 yang menggabungkan ilmu dan teknologi super intelligence untuk melayani manusia," ujar Menkes Budi, Sabtu (3/12/2023).

1. Perkembangan Bio Technology membutuhkan SDM yang mumpuni

Biomedical Campus Bakal Jadi Health Tourism di TangerangIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Menkes Budi menjelaskan, perkembangan masif mengenai bio technology di dunia, termasuk Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, baik itu scientist, biologi, molekular biologi, hingga farmakologi. Di mana, dengan adanya biomedical campus bisa memfasilitasi SDM untuk terus berkembang.

"Saya memahami bahwa kolaborasi antar pemerintah, industri, maupun swasta sangat dibutuhkan agar transformasi digital di bidang kesehatan ini berhasil membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia. Kolaborasi dengan institusi pelayanan, pendidikan, dan penelitian pun juga sangat penting," jelasnya.

2. Menteri Erlangga sebut bonus demografi harus diiringi dengan kesehatan yang baik

Biomedical Campus Bakal Jadi Health Tourism di TangerangIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Erlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bakal memiliki bonus demografi sampai tahun 2038. Keuntungan tersebut harus dibarengi dengan layanan kesehatan yang mumpuni agar banyaknya generasi muda tak malah menjadi beban negara lantaran tak bisa produktif.

"Kehadiran Biomedical Campus sangat penting untuk menciptakan kawasan center of excellence pendidikan berbasis digital. Fasilitas pendidikan dan penelitian kesehatan akan meningkatkan kemampuan research dalam negeri untuk menjawab tantangan kesehatan global,” tuturnya.

3. Biomedical Campus bakal menyatukan layanan kesehatan, pelatihan, dan penelitian

Biomedical Campus Bakal Jadi Health Tourism di TangerangIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Irawan Harahap, CEO Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land mengatakan, pihaknya ingin menangkap devisa yang keluar negeri terhadap medical tourism, pasalnya uang yang masuk ke luar negeri untuk kesehatan sangat banyak.

"Kalau kita bisa bangun fasilitas medical check up yang bagus seperti Singapura, maka engga perlu ke luar negeri lagi, Rp2,7 triliun ke luar negeri untuk kesehatan," jelasnya.

Indonesia sendiri, kata Irawan, hanya baru memiliki satu kawasan medical khusus yang berada di Sanur, Provinsi Bali. Padahal, kebutuhan kesehatan pun cukup banyak, terlebih Tangerang merupakan kawasan yang berbatasan dengan Jakarta.

"Kalau di sana pemerintah yang membuat, kalau di sini swasta inisatif. Kami di sini membangun satu ekosistem mendukung roadmap pemerintah kami akan fokus, kalau dilihat action plan, kita fokus teknologi, kita fokus persiapan klinik medical tourism, dan fokus ke upgrade skilling standar global agar tenaga kesehatan bisa bersaing," tuturnya.

Sementara itu Mulyawan Gani, Chief Transformation Officer Sinar Mas Land mengungkapkan, nantinya biomedical campus ini akan terdiri dari dua tower, yakni Tower Knowledge yang terdiri dari 8 lantai seluas 13 ribu m2 dan Tower Science terdiri dari 3 lantai seluas 8 ribu m2.

"Kita ingin ini menjadi health tourism, di mana seperti di Gangnam, Korea Selatan, di mana itu jadi tujuan untuk beauty clinic dari seluruh dunia, kita ingin di sini juga begitu, jadi meski sama-sama beauty clinic, tapi punya specialty masing-masing dan ada di satu kawasan," kata Irawan.

Gani menerangkan, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan 10 perusahaan di bidang kesehatan dari Indonesia dan luar negeri, diantaranya PT Etana Biotechnologies Indonesia, Asa Ren, Pathgen Diagnostik Tekno, Fullerton Health Indonesia, Pyridam Farma, I-SWAM, Monash University, Careoth Inc., dan AWS Indonesia.

"Mulai dari perusahaan research & development bidang bio farmacy, genomic atau DNA, lab clinic, health service yang memiliki medical check up standar internasional, nursing academy ini nanti lulusan perawat akan dapat pelatihan tambahan dan akan dikirim ke Jepang untuk praktik di sana, lalu ada scholarship untuk dokter dan perawat yang ingin meningkatkan ilmunya, dan beauty clinic ada beberapa," jelasnya.

Untuk diketahui, Biomedical Campus ini bakal mulai beroperasi pada Juni 2024 mendatang yang berlokasi di kawasan Digital Hub, BSD City, Kabupaten Tangerang.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya