Merasakan Jadi Petani Kopi di Pameran Kopi Craft Indonesia

Pameran ini sebagai bentuk penghargaan untuk petani kopi

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Para pecinta kopi nampaknya harus menyambangi salah satu pameran kopi yang ada di Summarecon Mall Serpong, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Pada pameran yang bertajuk Kopi Craft Indonesia ini, pengunjung bisa menikmati hal lain, selain menikmati kopi.

Ya,  pengunjung bisa mempelajari bagaimana proses kopi asli Indonesia dibuat, bahkan sejak pembibitan bibit.  Tommy L, Center Director Summarecon Mall Serpong mengatakan, pameran kopi ini berlangsung hingga 13 Juni 2021. 

"Lokasinya ada di Circle dan Broadway Stage Summarecon Mall Serpong," kata Tommy, Selasa (8/6/2021). 

Baca Juga: 2 RT Lockdown Akibat COVID-19, Pemkot Tangerang Bangun Dapur Umum 

1. Pengalaman unik, menjadi petani kopi

Merasakan Jadi Petani Kopi di Pameran Kopi Craft IndonesiaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Salah satu pengalaman unik yang bisa kamu dapat di pameran ini adalah: menjadi petani kopi!

Ya, pengunjung bisa "didandani" seperti petani gabah kopi. Gak sampai di situ saja, pengunjung kemudian diberi kesempatan untuk seolah-olah menjemur dan memilih biji kopi di dalam ruangan yang terbuat dari jerami bambu.

"Pameran ini ingin memberi gambaran kepada para pengunjung mal dan juga penikmat kopi, bahwa dari secangkir kopi ada proses yang teramat berharga untuk dilalui," ujar Tommy. 

Sherly Islamia, salah seorang pengunjung mengaku, ada hal baru yang dia dapat dari pameran kopi tersebut. Biasanya, kata dia, masyarakat di perkotaan hanya tahu sebatas mengolah biji kopi kering, kemudian disangrai, ditumbuk, dan dinikmati menjadi secangkir kopi atau kopi kekinian dengan campuran gula aren atau susu full cream.

"Di sini saya bisa ngerasain seperti menjemur, memilah biji kopi, sampai tahu kalau dari biji kopi yang sepintas terlihat sama, ternyata berbeda jenisnya," tutur Sherly.

Pengunjung juga dibolehkan memegang dan mencium aroma biji kopi dengan ketentuan tetap mengenakan masker. Sebagai petunjuk, akan ada papan bertuliskan jenis biji kopi, seperti Talaga Wangi jenis Robusta, Honey atau Gulali, dan jenis kopi asli Indonesia lainnya.

"Kemudian ada mesin pengolahnya juga. Tadi bapak saya milih bijinya yang belum matang, lalu bisa direquest mau diolah sampai jadi bubuk kopi begitu," kata Sherly.

2. Pameran ini dilengkapi dengan miniatur cara membudidaya pohon kopi

Merasakan Jadi Petani Kopi di Pameran Kopi Craft IndonesiaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Di Stage Atrium Forum, pameran tersebut berisi cara pengolahan kopi. Pengunjung akan disuguhi pengolahan kopi mulai dari bibit.  Misalnya, gabah kopi di hari pertama, hingga menjadi tunas atau bibit kopi di hari ke-65.

"Di sini benar-benar ditunjukkan perkembangan pohon kopi mulai dari bibit hingga tumbuh pohon kecil," jelas Tommy.

Dengan adanya pohon sungguhan tersebut, para pengunjung benar-benar bisa melihat secara nyata bagaimana proses penanaman pohon kopi. Jika kamu ke sana, kamu juga bisa loh memetik buah kopi. Seru kan?

Dalam pameran ini, diberikan pula contoh ceri atau buah kopi dan juga jenis-jenis biji kopi yang sudah kering. 

3. Ada 60 tenant yang siap memberikan edukasi mengenai kopi

Merasakan Jadi Petani Kopi di Pameran Kopi Craft IndonesiaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Setidaknya ada 60 lebih tenant yang terdiri dari petani, pengrajin sampai penjual atau kafe kopi kekinian yang mengisi pameran Kopi Craft Indonesia tersebut. Di sana, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis usaha olahan beserta mesin kopinya.

"Diantaranya First Crack Coffee, Otten Coffee, Santino, Excelso, Anomali, Dante, Klasik Beans, Titik Temu, dan masih banyak lagi," tutur Tommy. 

4. Pameran ini sebagai bentuk penghargaan kepada petani kopi

Merasakan Jadi Petani Kopi di Pameran Kopi Craft IndonesiaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tommy mengungkapkan, menjamurnya kafe kekinian yang menjual berbagai jenis kopi untuk anak muda tentunya tak terlepas dari peran petani kopi. Para petani memberikan kopi pilihan untuk dinikmati.

Di sisi lain yang tak boleh dilupakan adalah kopi menjadi sumber mata pencaharian yang menghidupi banyak keluarga petani. Ketika sampai di tangan penjual pun, kopi memiliki peran lebih dari sekedar gaya hidup.

"Kami mencoba untuk mengapresiasi hal tersebut, dengan memberikan wadah kepada para pecinta dan pelaku bisnis kopi untuk saling berbagi kenikmatan dalam secangkir kopi," ungkapnya. 

Makanya, selain ada pameran, Kopi Craft Indonesia juga diisi dengan nonton bareng film dokumenter Legacy of Java. Film karya Budi Kurniawan ini menceritakan kehidupan petani kopi di tanah Jawa, seperti di Gunung Puntang, Banjaran hingga petani kopi di Wonosobo, Jawa Tengah.

"Ketika saya ke Amerika, para penikmat kopi di sana ketika ditanya 'Kopi Indonesia' mereka langsung sebut Java. Ternyata seterkenal itu kopi Jawa di sana," tutur Budi. 

Baca Juga: Mau Nongkrong atau Kerjakan Tugas? Nih 8 Rekomendasi Kafe di Tangerang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya