Laksa Dan Cio Tao dari Kota Tangerang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan dua warisan budaya tak benda tahun 2023 dari Kota Tangerang. Keduanya adalah kuliner Laksa Tangerang dan upacara Cio Tao dari warga peranakan Cina Benteng, Tangerang.
"Untuk tahun ini Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan dua warisan budaya tak benda, dan dua-duanya dari Kota Tangerang, yakni Laksa Tangerang dan upacara Cio Tao," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, dikutip Minggu (1/10/2023).
Baca Juga: Indahnya Telaga Biru Cigaru di Cisoka Tangerang
1. Penetapan warisan budaya tak benda itu melalui proses panjang
Rizal mengaku, pihaknya senang dengan ditetapkannya dua objek baru yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kemendikbudristek.
“Ini bukan hal kecil, karena proses penetapan harus memiliki kajian mendasar dan beberapa penilaian lain oleh tim dari Kemendikbud," tukasnya.
2. Laksa Tangerang miliki cita rasa khas
Mush'ab Abdu, salah satu tim ahli warisan budaya tak benda Kota Tangerang, mengatakan bahwa penetapa itu melalui proses panjang. Prosesnya diawali dari penetapan tim warisan budaya tak benda oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang pada Mei 2023. Tim ini terdiri dari beberapa ahli yang meliputi akademisi, antropolog, arsitek, budayawan, hingga sejarawan.
“Pemilihan Laksa Tangerang dan Cio Tao merupakan hasil riset mendalam. Secara prinsip WBTB itu berbeda dengan Cagar Budaya. Dipilihnya Laksa Tangerang adalah kerena memiliki resep dan cita rasa yang berbeda dengan Laksa yang ada di Jakarta, Bangka, Malaysia dan daerah lain,” katanya.
Berawal dari peranakan budaya Tionghoa dan Melayu, laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang yang baru ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang.
Hingga saat ini, laksa tetap digemari oleh banyak kalangan di Indonesia. Laksa adalah salah satu dari sekian banyak makanan tradisional ternama yang tercipta lewat perpaduan antara Tionghoa dengan Melayu.
“Sesuai dengan namanya, laksa berasal dari bahasa sanskerta yang berarti banyak. Kata banyak sendiri merujuk pada pembuatan laksa yang menggunakan racikan dari banyak macam bumbu dapur,” jelasnya.
3. Cio Tao miliki sejarah yang kuat
Sementara, untuk upacara Cio Tao, kata Mush’ab, secara sejarah dan budaya memiliki nilai yang kuat.
“Faktor sosial-budaya Cina Benteng, dan juga keberlangsungan adat yang masih bertahan dan terus dilakukan bisa dibilang salah satunya hanya ada di Tangerang se-nasional," kata Mush'ab.
Baca Juga: Tradisi Rayakan Maulid Nabi Muhammad di Tangerang