Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di Banten

Cilegon satu-satunya daerah dinasti politik kalah

Serang, IDN Times - Perhelatan Pilkada serentak di empat daerah di Provinsi Banten sudah rampung. Empat daerah itu adalah Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pilkada di empat daerah di Banten ini sendiri masih kental dengan adanya politik dinasti, utamanya adalah dinasti keluarga mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah yang tersangkut kasus suap hakim Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

Selain politik dinasti ada juga fakta lain pada perhelatan kontestasi politik ini. Berikut lima fakta Pilkada empat daerah di Banten yang dirangkum IDN Times.

Baca Juga: Nama-nama Dinasti Ratu Atut di Banten

1. Dinasti keluarga Ratu Atut menang di tiga daerah

Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di BantenRatu Atut (ANTARA FOTO)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perolehan suara pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Serang 2020, Selasa (15/12/2020).

Hasilnya, pasangan calon (paslon) petahana Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa unggul telak dengan raihan 429.054 suara. Sebagaimana diketahui, Ratu Tatu merupakan adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut.

Sementara di Tangsel, setelah berjalan alot dari Rabu (16/12/2020), pleno terbuka rekapitulasi dan hasil penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan 2020 usai.

Hasilnya, paslon wali dan wakil wali kota nomor urut 3, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan unggul. Berdasar rapat pleno, jumlah perolehan dukungan diraih pasangan calon nomor urut 3 Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan sebanyak 235.656.

Sebagaimana diketahui, Pilar adalah salah satu anggota klan Dinasti Atut karena dia merupakananak Bupati Serang terpilih, Ratu Tatu Chasanah. Dengan kata lain Pilar merupakan keponakan Ratu Atut Choisiyah.

Sementara di Pandeglng, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang telah menetapkan hasil penghitungan dan perolehan suara. Rekapitulasi meliputi sebanyak 35 kecamatan yang ada di Kota Badak tersebut.

Diketahui, ada dua pasangan calon yang maju di Pilkada Pandeglang, yakni nomor urut 1 Irna Narulita-Tanto W Arban dan nomor urut 2 Thoni Fatoni Mukson-Miftahul Tamamy.

Berdasarkan penetapan KPU, pasangan nomor urut 1 yang juga calon petahana unggul dengan perolehan 389.367 suara. Sementara, perolehan suara Thoni-Imat sebanyak 223.220 suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 166.147.

Sebagaimana diketahui Tanto W Arban merupakan istri dari anak Ratu Atut, yakni Andhiara Aprilia Hikmat. Dengan kata lain Tanto merupakan menantu Ratu Atut.

2. Dua anggota keluarga petinggi negara tumbang di Tangsel melawan Benyamin Davnie dan keluarga Ratu Atut

Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di BantenInstagram/@rahayusaraswati

Dua anggota keluarga petinggi negeri mencoba peruntungan dengan ikut Pilkada Tangerang Selatan. Mereka adalah Siti Nur Azizah (putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin) dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto).

Namun, mereka belum berhasil menaklukkan dinasti politik dan tumbang. Hal itu berdasarkan hasil resmi perhitungan suara KPU.

Baca Juga: Quick Count: Anak Wapres dan Keponakan Menhan Kalah di Pilkada Tangsel

3. Cilegon jadi satu daerah tempat tumbangnya petahana dinasti politik di Banten

Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di BantenHumas Pemprov Banten

Ada satu hal menarik yang dicatat dari Pilkada Serentak 2020 di Banten. Calon petahana Ati Marliati tumbang di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cilegon 2020. Anak mantan Wali Kota Cilegon dua periode Tb Aat Syafaat itu maju kembali di periode kedua bersama politisi Gerindra Sokhidin.

Perolehan suara pasangan petahana ini di bawah pasangan nomor urut 4 Helldy Agustian-Sanuji yang mendapatkan suara tertinggi, yakni 75.449 suara. Ati-Sokhidin hanya mendapatkan 64.815 suara berdasarkan hasil pleno rekapitulasi perolehan suara.

Untuk diketahui, Ratu Ati merupakan puteri mantan Wali Kota Cilegon dua periode Tb Aat Syafaat periode 2000 hingga 2010 dan kakak dari Tb Iman Ariyadi yang juga pernah menjabat Wali Kota Cilegon menggantikan ayahnya Tb Aat.

Tb Aat tersandung kasus korupsi dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari, Kota Cilegon, pada April 2012. Lalu sang adik Tb Iman ditangkap KPK terkait kasus dugaan suap izin analisis dampak lingkungan (Amdal) PT Transmart pada 2017 saat menjabat wali kota aktif.

Kemudian, Ati yang saat itu menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Cilegon dilantik menjadi Wakil Wali Kota Cilegon.

Baca Juga: Rekapitulasi KPU: Dinasti Politik di Kota Cilegon Tumbang

4. Pilkada serentak di Banten dibayang-bayang COVID-19

Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di BantenIlustrasi personel Satgas Mobile COVID-19 memeriksa kondisi pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di ruang isolasi Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Pilkada Serentak 2020 dibayangi bahaya pandemik COVID-19 yang menjangkiti Indonesia sejak awal Maret lalu. Pemerintah bahkan sampai mengundurkan gelaran pemilihan kepala daerah itu dari 23 September menjadi 9 Desember 2020.

Berbagai cara dilakukan untuk mencegah klaster pilkada, mulai dari pendisiplinan protokol kesehatan hingga pengaturan jadwal.

Baca Juga: Cegah Klaster Pilkada, Kedatangan Pemilih di Serang Dijadwal

5. Munculnya klaster pilkada di Kabupaten Serang

Lekat Dengan Dinasti Politik, Ini 5 Fakta Pilkada 4 Daerah di BantenIlustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Usai Pilkada serentak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merilis data ter-update kasus COVID-19 di Provinsi Banten, Senin (14/12/2020). Dalam rilis tersebut, Pemprov memastikan bahwa Kabupaten Serang kembali menjadi wilayah zona merah penyebaran COVID-19.

Berdasar data Pemprov Banten, 323 orang di Kabupaten Serang masih menjalani perawatan, 790 sembuh dan 35 orang meninggal dunia. Sementara untuk data kontak erat (KE) di Tangsel ada di angka 2.255 untuk kasus suspek (KS) berada di angka 12.32.

Baca Juga: Gara-Gara Pilkada, Kabupaten Serang Zona Merah COVID-19 Lagi!

Baca Juga: Pilkada 2020, Pjs Bupati Serang: Jangan Sampai Ada Klaster Baru

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya