Pemkab Tangerang Habiskan Puluhan Miliar untuk Perbaikan Sanitasi

Salah satu programnya perbaikan rumah tidak layak huni

Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berkomitmen untuk meminimalisir kawasan kumuh melalui program sanitasi terintegrasi. Selain kawasan kumuh, program sanitasi juga menyasar sekolah dan pesantren melalu program Sanitasi Sekolah (Sanisek) dan Sanitasi Pondok Pesantren (Sanitren). 

Untuk mengatasi permasalahan sektor sanitasi tersebut, Pemkab Tangerang menganggarkan dalam APBD lebih dari Rp50 miliar yang disebar ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dengan program ini, masalah kawasan kumuh bisa teratasi.

“Selain memperbaiki kondisi sanitasi masyarakat, Pemkab Tangerang juga memiliki program Sanisek dan Sanitren," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Ujang Sudiartono, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: 5 Kedai Bakso di Tangerang Selatan, Rasanya Nikmat dan Gurih!

1. Salah satu programnya adalah Gebrak Pakumis, apa itu?

Pemkab Tangerang Habiskan Puluhan Miliar untuk Perbaikan SanitasiBantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah bagi warga Sulawesi Barat (Dok. Kementerian PUPR)

Sudiartono mengakui, keterbatasan kepemilikan sarana sanitasi yang memadai di Kabupaten Tangerang menyebar hampir merata mulai dari lingkungan masyarakat, sekolah, dan pesantren.

“(Makanya dicoba) program penanganan sanitasi dilakukan secara terintegrasi dengan beberapa program lainnya di antaranya adalah program Gebrak Pakumis yang dilakukan di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang,” kata Ujang.

Gebrak Pakumis adalah singkatan dari Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin. Ini adalah program pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga.

2. Pemkab Tangerang dibantu organisasi internasional

Pemkab Tangerang Habiskan Puluhan Miliar untuk Perbaikan SanitasiIlustrasi UNICEF Indonesia (unicef.org/indonesia)

Banyak pihak yang terlibat dalam program sanitasi ini mulai dari OPD, institusi Pendidikan, hingga sektor swasta atau berbagai organisasi seperti UNICEF, IUWASH Tangguh, dan lainnya. Semua pihak ikut andil dalam penanganan sanitasi khususnya sanitasi  di kawasan permukiman kumuh. 

Dirinya berharap program ini dapat mengatasi permasalahan sanitasi khususnya di kawasan kumuh, agar masyarakat dapat hidup sehat dan sebagai salah satu upaya untuk menekan angka stunting yang saat ini sedang jadi perhatian pemerintah.

3. Bupati Tangerang dilantik jadi ketua AKKOPSI

Pemkab Tangerang Habiskan Puluhan Miliar untuk Perbaikan SanitasiDok. Pemkab Tangerang

Sebelumnya diberitakan, Kepengurusan Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) periode 2022-2026 resmi terbentuk. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar ditunjuk sebagai Ketua Umum Akkopsi.

Pelantikan dan pengukuhan pengurus Akkopsi 2022-2026 dilakukan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Yohanes Baptista Satya Sananugraha, Jumat (3/3/2023).

“Selamat bertugas kepada pengurus baru Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi periode 2022-2026,” kata Satya.

Pemerintah melalui Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kata Satya, akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Akkopsi untuk meningkatkan kehidupan yang layak bagi masyarakat.

"Khususnya dalam mengakses air besih dan minum serta sanitasi yang layak dan aman bagi masyarakat," kata dia.

Baca Juga: 3 Warga Tewas Dampak Banjir di Tanjung Burung Tangerang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya