Untung dan Buntung Markezol Film di Tengah Pandemik COVID-19

Anak-anak muda ini jadikan pandemik lecutan membuat film

Tangerang Selatan, IDN Times - Bagi beberapa seniman, masa krisis seperti pandemik COVID-19, diakui banyak memberi inspirasi bagi mereka untuk melahirkan karya. Di sisi lain harus diakui, pandemik juga membuat serba sulit.

Hal tersebut seperti diakui Fikri Ilhamsyah salah satu anggota komunitas rumah produksi film bernama Markezol Film asal Tangerang Selatan (Tangsel).

"Walaupun mungkin banyak karya yang terinspirasi dari pandemik ini, tapi agaknya terlalu tega untuk bilang bahwa pandemik membuat kemudahan," kata Fikri yang juga merupakan mahasiswa tingkat akhir Prodi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang kepada IDN Times, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Operasi Pasar, Pemkot Tangerang Siapkan 10 Ton Minyak Goreng Curah

1. Saat pandemik ciptakan 3 film pendek

Untung dan Buntung Markezol Film di Tengah Pandemik COVID-19Dok. Markezol Film

Fikri mengatakan, sejak pertama terbentuk pada 2018 lalu, Markezol Film sudah memproduksi banyak karya film pendek. Pembuatan film mereka fokuskan untuk ikut serta dalam lomba atau festival film pendek.

"Saat pandemik, saya dan tim tetap memproduksi film berjudul Tisik dan Pergi Sebelum Beranjak, Menjemput Sebelum Perayaan," kata Fikri.

2. Banyak perlombaan saat COVID-19, tapi produksi film tuh susah~

Untung dan Buntung Markezol Film di Tengah Pandemik COVID-19Dok. Markezol Film

Diakui Fikri, hal paling menyebalkan yang menghambat mereka berkarya saat masa wabah adalah sulitnya mendapat izin keramaian.

"Kesulitannya tidak bisa melibatkan banyak orang dan ada beberapa project saya dan tim yang ditunda di awal pandemik," kata Fikri.

Padahal, kata Fikri, di tahun awal pandemik banyak perlombaan film pendek tetap diadakan oleh beberapa institusi pemerintahan.

3. Fikri berharap para sineas dapat dukungan

Untung dan Buntung Markezol Film di Tengah Pandemik COVID-19Dok. Markezol Film

Fikri berharap iklim dunia seni khususnya perfilman pendek terus berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

"Enggak muluk-muluk sih ya. Seseorang bisa dikatakan seniman pabila sudah menelurkan sebuah karya dan konsisten atas itu, maka harapannya untuk para seniman perfilman, tetap berproses dan konsisten berkarya," ungkapnya.

Baca Juga: Salat Tarawih dan Id di Kota Tangerang Boleh Rapatkan Saf Lagi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya