Pengamat: Prabowo Ingin Indonesia Tak Didikte Bangsa Asing

- Prabowo Subianto menyampaikan pandangan politik luar negeri dalam pidato kenegaraan setelah dilantik, termasuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan sikap anti kolonialisme.
- Pengamat Politik Adib Miftahul menilai pesan Prabowo adalah bahwa Indonesia tidak bisa didikte oleh negara lain, dengan contoh dukungan terhadap Palestina sebagai sinyal penolakan terhadap penjajahan.
- Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi sebagai fokus kebijakan, yang akan menjadi proyek strategis dengan dukungan koalisi besar di kabinet.
Tangerang, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan beberapa pandangan politik luar negerinya dalam pidato kenegaraan usai ia dilantik pada Minggu (20/10/2024). Beberapa diantaranya, ialah soal dukungannya terhadap kemerdekaan rakyat Palestina dan sikapnya anti kolonialisme, penjajahan dan apharteid.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang, Adib Miftahul menilai, poin soal pandangan geopotik dunia merupakan pesan Prabowo untuk negara-negara luar, bahwa Indonesia tidak bisa didikte.
"Bahwa misalnya Prabowo mengatakan, kita pernah tertindas kita pernah dijajah intinya sebenarnya dia ingin mengeluarkan pesan kepada negara-negara di dunia, Indonesia tidak bisa didikte oleh bangsa lain," kata Adib, Minggu (20/10/2024).
1. Prabowo ingin Indonesia tak bergantung pada bangsa asing

Adib mengatakan, jika Prabowo mengatakan mendukung Palestina, ini hanya contoh bahwa sebenarnya Indonesia Itu mengirim sinyal atau mengirim pesan bahwa penjajahan itu tidak bisa dibenarkan.
"Kira-kira ya jadi politik peta ke luar negeri itu seperti itu Indonesia negara besar tidak bisa didikte oleh bangsa asing, makanya dia bilang kita harus swasembada pangan dan swasembada energi karena menurut Prabowo dua hal itu saya kira yang apa selama ini diperebutkan oleh apa bangsa-bangsa di dunia," kata Adib.
2. Swasembada pangan dan energi jadi salah satu cara agar tak didikte

Selain itu, lanjut Adib, swasembada pangan dan swasembada energi jadi salah satu fokus dalam pidato yang meurut Adib akan menjadi sikap Prabowo dalam mengeluarkan kebijakan.
"Itu yang akan dilakukan oleh Prabowo maka dari itu dia sinyal jelas bahwa itu adalah proyek-proyek strategis yang ingin dikerjakan," kata Adib.
3. Koalisi besar jadi upaya percepatan

Makanya, lanjut Adib, ketika Prabowo punya koalisi besar di kabinet, hal itu jadi upayanya mengejar target-target tersebut.
"Kemungkinan ini bisa lebih dari 34 Kementerian, bahkan bisa 46 begitu ya ini kan jalan karena didukung oleh koalisi besar untuk mendetailkan program-program," kata Adib.