Resmi Diluncurkan, All Indonesia Diterapkan di Bandara dan Pelabuhan

Sejak All Indonesia resmi diluncurkan, para penumpang internasional di seluruh bandara internasional juga akan menjadi target, setelah sebelumnya dalam uji coba hanya di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan Bandara Juanda.

"All Indonesia akan diterapkan bukan hanya di bandara, tapi juga di seluruh pelabuhan internasional di Indonesia karena pintu masuk Indonesia bukan hanya bandara," katanya.

Menko AHY mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran telah melakukan perbandingan dengan platform lain sejenis di negara-negara tetangga Indonesia, hasilnya All Indonesia cukup kompetitif. Hal tersebut membuat All Indonesia akan semakin memudahkan penumpang mancanegara baik warga negara asing maupun warga negara Indonesia yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri.

"Maka inisiatif ini bukan sekedar gimmick tapi jadi game changer dan menghasilkan progres signifikan untuk wisatawan mancanegara termasuk investor, dengan tagline simplify your arrival All Indonesia bisa menyederhanakan kedatangan, semakin mudah, semakin nyaman," katanya.

Menko AHY menuturkan, aplikasi All Indonesia bisa diisi di negara asal dari 3 hari sebelum keberangkatan. Platform ini mengintegrasikan form dari 4 instansi, yakni Imigrasi, Bea Cukai, Kesehatan, dan Karantina.

Penumpang pun bisa mengisi seluruh formulir di dalam aplikasi All Indonesia hanya dalam waktu 3 menit. "Sehingga saat melewati koridor gate, bisa langsung lewat prosesnya akan seamless," ungkapnya.

All Indonesia merupakan sebuah aplikasi yang menggabungkan berbagai proses administratif seperti imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina ke dalam satu platform digital yang bisa diakses jauh-jauh hari sebelum penumpang tiba di Tanah Air. Melalui All Indonesia, penumpang bisa mengisi formulir kedatangan secara online mulai tiga hari sebelum mendarat, di mana rata-rata waktu pengisian hanya butuh tak lebih dari 3 menit.