Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga dan Mahasiswa di Serang Kembali Demo Tolak Truk ODOL

20251027_133851.jpg
Warga Kramatwatu demo truk ODOL (Dok. Khaerul Anwar)
Intinya sih...
  • Warga protes lambannya penanganan pemerintah daerah terkait truk ODOL
  • Keberadaan truk ODOL dianggap meresahkan masyarakat dan menimbulkan gangguan lingkungan
  • Massa bergerak ke arah Kota Cilegon setelah blokade jalan sebagai bentuk protes
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kramatwatu Melawan kembali menggelar aksi demonstrasi menolak operasional truk yang melebihi dimensi dan kapasitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL) pengangkut material tambang di wilayah Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Senin (27/10/2025).

Dalam aksinya, massa memblokade sebagian Jalan Raya Serang–Cilegon sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai lamban menangani maraknya truk ODOL yang melintas di kawasan tersebut.

“Kami menuntut segera diselesaikan Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Bupati (Perbup) terkait truk ODOL. Selain itu, tambang ilegal di Kabupaten Serang harus segera ditutup karena menjadi cikal bakal banyaknya truk ODOL,” kata  Koordinator Lapangan, Agung Permana.

1. Warga menyebut penanganan pemerintah daerah lambat

20251027_134033.jpg
Warga Kramatwatu demo truk ODOL (Dok. Khaerul Anwar)

Agung menyebut, sudah lebih dari satu bulan pembahasan peraturan gubernur dan bupati terkait penanganan truk ODOL belum juga tuntas. Karena itu, pihaknya memutuskan untuk kembali turun ke jalan.

“Ini aksi kedua kami. Pemerintah sangat lambat, kami sudah tidak percaya lagi. Kalau hari ini tidak ada penyelesaian, kami akan gelar aksi yang lebih besar lagi,” katanya.

2. Keberadaan truk ODOL dianggap meresahkan masyarakat

20251027_135212.jpg
Warga Kramatwatu demo truk ODOL (Dok. Khaerul Anwar)

Menurutnya, keberadaan truk ODOL di jalur Kramatwatu kerap menimbulkan kemacetan, kecelakaan, dan gangguan lingkungan. Menurut dia, pemerintah seharusnya mengarahkan kendaraan tambang untuk melewati Tol Cilegon Timur, bukan jalur padat permukiman.

“Kalau di daerah lain bisa diatur jam operasional, silakan.Tapi untuk Kramatwatu, kami menolak karena sudah ada jalur tol,” katanya.

3. Usai blokade jalan, massa bergerak ke arah Kota Cilegon

20251027_133851.jpg
Warga Kramatwatu demo truk ODOL (Dok. Khaerul Anwar)

Usai berorasi sekitar satu jam di depan jalan utama Kramatwatu, massa kemudian bergerak melanjutkan aksi ke Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon. Disana mereka juga berencana akan kembali menyuarakan tuntutan yang sama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Ada Program Gerakan Pangan Murah Ngider, Warga Antusias

27 Okt 2025, 17:00 WIBNews