28 UMKM Asal Banten Mejeng di Mall Tangerang

Tangerang, IDN Times - Ratusan item produk buatan 28 UMKM asal Provinsi Banten mejeng di pameran Mall to Mall Gerakan Nasional BBI dan BBWI Provinsi Banten, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang digelar hingga Minggu (30/9/2024) di Summarecon Mall Serpong (SMS), Kabupaten Tangerang.
Produk UMKM tersebut terdiri dari kerajinan tangan, fashion, dan makanan khas daerah yang sudah dikemas saji. Ke-28 UMKM tersebut sudah diakurasi dari sebelumnya 46 UMKM yang ikut serta.
"Pameran ini sebagai tindaklanjut rangkaian mendukung Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia (BBI) di Provinsi Banten," kata Krisna Ariza, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Kemendagri, Sabtu (28/9/2024).
1. Pemerintah ingin mendorong UMKM potensial dikenal masyarakat luas

Krisna mengungkapkan, Pemerintah ingin mendorong pelaku UMKM di Indonesia untuk dikenal masyarakat luas. Apalagi, mal memiliki pengunjung dari berbagai macam kalangan masyarakat.
"Sehingga bisa mendorong peningkatan pemasaran produk unggulan UMKM Banten ke pasar potensial, semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal produk UMKM wilayahnya,"ujar Krisna.
2. Pameran juga dilakukan di berbagai wilayah lain Indonesia

Bukan hanya di Provinsi Banten saja, melainkan juga pameran gerakan BBI dan BBWI ini akan meluas ke pusat-pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Indonesia.
"Sehingga konsep mendekatkan produk UMKM kepada pasar potensial, akan menjangkau hingga ke kota-kota lainnya," ungkapnya.
3. Pelaku UMKM harus terus berinovasi dalam pembuatan produk

Sementara itu, Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang, pun memberi saran dan arahan, agar pelaku UMKM mau tetap berinovasi mengikuti perkembangan tren dan juga pasar.
"Ke depan harus melakukan inovasi dengan cepat. Saya melihat produk-produk kita sudah bagus, tapi masih ada kurang dari segi pewarnaan, bahan atau metalnya," ungkap Moga.
Seperti pada pameran kali ini, pihaknya menemukan produk fashion yang kurang mengikuti perkembangan Gen Z. Sehingga hanya ditemukan produk fashion yang formal, tidak mengikuti perkembangan fashion saat ini.
"Harus lebih fashionable yah, harus lebih berani. Karena kan banyak anak-anak muda yang menginginkan model yang lebih berani gitu ya," ujarnya.



















