Produksi Beras Lebak Melimpah, Bisa Penuhi Permintaan Pasar Tradisional

- Kebijakan pemerintah pusat memperkuat program ketahanan pangan
- Petani memasok beras jenis medium ke pasar tradisional
- Uang yang berputar dalam sekali panen bisa mencapai miliaran rupiah
Lebak, IDN Times - Produksi beras Kabupaten Lebak melimpah dan bisa memenuhi permintaan pedagang pasar tradisional. Dengan demikian, pasar lokal di Lebak pun tidak perlu mendatangkan beras impor dari luar negeri, khususnya dari Vietnam, Thailand dan Kamboja.
"Beberapa tahun terakhir produksi beras bisa memenuhi pedagang di semua pasar tradisional di daerah itu," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (25/11/2025).
Berdasarkan data produksi beras dari Distan Lebak periode Januari sampai Oktober 2025 tercatat 381.097 ton dan kebutuhan konsumsi masyarakat 154.253 ton per tahun atau 12.854 ton per bulan dengan penduduk 1,4 juta jiwa. Sedangkan, penyerapan beras dari Januari - Oktober 2025 sebanyak 128.544 ton, sehingga surplus untuk delapan bulan atau 252.552 ton.
1. Kebijakan pemerintah pusat memperkuat program ketahanan pangan

Deni juga menyampaikan apresiasi kepada pengelola pasar dan pedagang yang tidak mendatangkan beras impor. Produksi beras dari petani lokal yang melimpahpun bisa terserap pasar tradisional di Kabupaten Lebak.
Menurut dia, kebijakan pemerintah pusat memperkuat program ketahanan pangan, termasuk dengan menyalurkan bantuan benih kepada kelompok tani, termasuk peralatan pertanian. Selain itu juga pembangunan infrastruktur sarana irigasi dan penurunan harga pupuk bersubsidi, sehingga biaya produksi secara otomatis berkurang.
Saat ini, mereka kelompok tani semangat dan bergairah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga tiga kali tanam dalam setahun. Di samping itu juga petani melakukan gerakan Luas Tambah Tanam (LTT) guna mensukseskan program swasembada pangan.
"Kami optimistis produksi pangan meningkat dan bisa terealisasi ketersediaan pangan nasional melimpah , karena kebijakan yang kuat terhadap sektor pertanian pangan," katanya.
2. Petani memasok beras jenis medium ke pasar tradisional

Lebih lanjut Deni menjelaskan, petani memasok beras jenis medium, ke pasar-pasar tradisional Lebak. Adapun harga jenis beras itu tergantung kualitas, namun berkisar antara Rp12. 500 sampai Rp13.500 per kilogram (kg). Sejauh ini, kata dia, permintaan beras relatif tinggi, terlebih menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Kami berharap petani setelah panen kembali mempercepat musim tanam, agar pasokan beras lokal melimpah dan mampu mengantisipasi inflasi," katanya.
3. Uang yang berputar dalam sekali panen bisa mencapai miliaran rupiah

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan ) Sukabungah Tambakbaya Kabupaten Lebak, Ruhiana mengatakan, panen padi seluas 150 hektare di wilayahnya dan memenuhi permintaan pasar, sehingga dapat menggulirkan perputaran uang hingga miliaran rupiah per musim panen.
"Secara berkelanjutan, kami bisa memasok beras sekitar 30 ton per pekan ke pedagang pengecer di Rangkasbitung dengan harga Rp12.500 per kg hingga kembali panen, karena tiga kali panen dalam setahun," kata Ruhiana.
Sementara itu, Ujang, seorang pedagang beras di Pasar Maja Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap pekan dipasok beras lokal sebanyak 30 ton dengan kualitas medium. "Kami sudah tiga tahun terakhir ini tidak menjual beras impor, karena produksi beras lokal melimpah," katanya



















