Bulog: Stok Beras Serang-Cilegon Aman Sampai 5 Bulan ke Depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Sub Divre Serang-Cilegon menjamin persediaan beras untuk Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon bisa tercukupi. Hal itu disampaikan untuk menenangkan warga di menjelang Ramadan dan juga menghadapi wabah COVID-19.
Bukan hanya beras, Bulog juga menjamin ketersediaan gula untuk tiga wilayah di Banten tersebut.
1. Stok beras dan gula aman 5 bulan ke depan
Kepala Perum Bulog Sub Divre Serang Eko Yudi Miranto mengatakan persediaan beras untuk tiga wilayah diantarnya Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon itu sebanyak 4.891 Ton. “Aman mas sampai lima bulan ke depan," kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (14/4).
Eko juga mengklaim persediaan gula pasir masih mencukupi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona juga menjelang bulan suci Ramadan.
“Gula ada 50 ton, cukup. Nanti datang lagi 100 ton,” katanya.
2. Menekan kenaikan harga gula di pasar
Eko mengakui, harga gula pasir di pasaran sangat tinggi. Meski begitu, pihaknya menjamin gula yang akan dijual Bulog sesuai dengan harga eceran tertinggi. “Bulog jual maksimal Rp12.500,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eko juga menjelaskan bahwa pendistribusian gula pasir yang dilakukan Bulog akan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten/kota. Gula tersebut nantinya akan didistribusikan ke distributor atas rekomdasi dari Disperindag.
3. Permintaan beras ke Bulog masih stabil
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Operasional Bulog Sub Divre Serang-Cilegon, Muhammad Rizal mengatakan persediaan tersebut telah disiapkan menjelang Ramadan juga dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan telah tersedia di gudang Bulog Serang.
"Jadi asumsi penyalurannya itu seribu ton per bulannya untuk tiga daerah tersebut, dan ketahanan pokok ini akan cukup sampai lima bulan ke depan, jadi kami ke pasar-pasar tradisional," kata Rizal.
Berdasarkan data dari bulan Januari sampai Maret 2020, kata Rizal, permintaan masih di rata-rata 1.000 ton per bulan. "Jadi, permintaannya masih normal, seperti seperti biasa," katanya.
Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan, program atas nama Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di pasar-pasar tradisional, hingga saat ini masih berjalan.
"Pengiriman beras itu kami lakukan setiap bulan dan tergantung dari permintaan pemilik kios juga. Bilamana ada permintaan dari toko kami pun akan mengkondisikan," jelasnya.