Ada TPS Liar di Pamulang, DLH Tangsel Sudah Berulang Turun Tangan

- DLH Tangsel turun tangan dalam kasus TPS liar di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang
- Tim pengawas Kementerian Lingkungan Hidup datangi lokasi TPS ilegal di Jalan Sumbawa RT 04 RW 05
- Keluhan warga sekitar perumahan Reni Jaya terkait pencemaran lingkungan akibat TPS ilegal
Tangerang Selatan, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim telah berulang kali turun tangan dalam kasus tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang yang dikeluhkan warga sebelum disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
“Dalam mediasi pengelola atau pemilik selalu kami undang, namun belum pernah hadir,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Tangsel, Carsono, Jumat (17/1/2025).
1. KLH sudah mengunjungi lokasi TPS liar tersebut

Untuk diketahui, tim pengawas dari Kementerian Lingkungan Hidup sudah mendatangi lokasi TPS ilegal di Jalan Sumbawa RT 04 RW 05. Nama pria berinisial CS disebut-sebut sebagai pengelola TPS liar yang menampung sampah domestik dari Bintaro dan BSD.
CS masih keluarga ahli waris pemilik lahan seluas 3.000 meter. Selain dijadikan TPS liar lahan juga disewakan kepada pengepul barang rongsokan.
Carsono mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan surat tembusan pelimpahan kepada bidang ketertiban umum Satpol PP Kota Tangsel.
“Harusnya sudah lama dilakukan tindakan penutupan,” kata Carsono.
2. Satpol PP belum lakukan tindakan
Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin menyatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan bidang pengawasan Dinas Lingkungan Hidup.
“Minta surat tegurannya belum dikirim,” kata Muksin.
3. Tim KLH belum bisa temui pengelola TPS liar

Tim pengawas Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup yang mencoba ingin bertemu dengan CS tidak berhasil. Pengelola TPS liar itu disebutkan sedang tidak berada di rumah.
Keberadaan TPS ilegal tersebut telah lama dikeluhkan warga sekitar perumahan Reni Jaya. Pencemaran lingkungan sudah terjadi. Warga mengaku selain kepulan asap pembakaran sampah kini sumur air juga bau dan berwarna kuning.



















