Cegah Banjir, Endapan Lumpur di Saluran Air Dikeruk

- Dinas PUPR Kota Tangerang mengerahkan ratusan petugas untuk mengeruk endapan lumpur di saluran air, sebagai upaya mencegah banjir.
- Petugas menemukan sejumlah saluran air yang tersumbat sampah dan lumpur selama hujan deras, termasuk di beberapa lokasi rawan banjir.
- Penjabat Wali Kota Tangerang mengakui drainase yang kurang memadai kapasitasnya sebagai penyebab lambat surutnya genangan air, sementara Pemkot Tangerang mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
Tangerang, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang mengerahkan ratusan petugas untuk mengeruk endapan lumpur di saluran air. Ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah banjir.
Sebelumnya, Tangerang Raya, termasuk sebagian wilayah Kota Tangerang banjir sejak hujan deras pada Selasa malam, 28 Januari lalu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni mengungkap, pengerukan itu langsung dilaksanakan sejak banjir surut pada Kamis, 30 Januari 2025.
Dalam proses itu, menurut Taufik, petugas menemukan sejumlah saluran air yang tersumbat sampah dan lumpur selama hujan deras, beberapa hari terakhir.
"Oleh karenanya upaya peningkatan normalisasi drainase ini dilakukan di sejumlah wilayah rawan banjir di Kota Tangerang," kata dia, seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (1/2/2025).
1. Ini sejumlah titik yang menjadi fokus normalisasi saluran air

Taufik lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa lokasi atau saluran air yang terindikasi tersumbat sampah. Lokasi itu, antara lain, Kali Cantiga Karang Mulya, Saluran Lembah Hijau Deplu Cipadu, Irigasi Kenanga Cipondoh, saluran di sepanjang Jalan Kreo-Petukangan dan saluran air di Jalan Ahmad Dahlan Cipondoh.
"Kami memastikan normalisasi ini akan terus ditingkatkan untuk meminimalkan risiko genangan air sampai banjir seperti yang terjadi beberapa hari lalu," lanjutnya.
2. Warga diminta gak buang sampah sembarangan
Taufik menilai, upaya pengerukan dan normalisasi aliran air tersebut menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan kelancaran aliran di sejumlah saluran air hingga embung yang menjadi penampungan. Upaya normalisasi itu terutama dilakukan di daerah rawan banjir di Tangerang.
"Namun komitmen dari kami saja sepertinya tidak cukup. Diperlukan partisipasi aktif dari warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memastikan saluran di lingkungan masing-masing bebas sampah," katanya.
3. Salah satu pemicu banjir adalah drainase yang buruk

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin mengakui, penyebab lambat surutnya genangan di sejumlah titik tersebut diakibatkan oleh saluran drainase yang kurang memadai kapasitasnya sehingga menghambat aliran air.
"Drainasenya kurang bagus karena efek dari pembangunan yang pesat baik pembangunan jalan tol maupun gedung-gedung dan perumahan sehingga dalam waktu dekat perlu untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar permasalahan drainase kurang ideal yang menyebabkan genangan ini dapat segera terselesaikan," kata Nurdin.
Di sisi lain, Pemkot Tangerang juga mengimbau agar masyarakat agar turut ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran-saluran air.
"Kami imbau juga untuk bersama-sama membuat sumur resapan di halaman atau pekarangan rumah masing-masing sehingga air yang mengalir dapat menemukan jalannya dan tidak menggenangi permukaan dan menjadi banjir," kata Nurdin.