Cerita Warga Asrama Polsek Serpong, Api Merambat Hitungan Menit

- Suami dan anaknya masih berada di dalam rumah saat api melanda
- Api sampai ke rumahnya hanya dalam hitungan menit, merambat dari atap hingga menghanguskan harta bendanya
- Sri sudah pindahkan surat-surat penting ke tempat lain untuk menghindari kerugian yang lebih besar
Tangerang, IDN Times - Tidak pernah terbayangkan oleh Sri Kartini (62) harus melihat rumah yang sudah ditinggalinya sejak tahun 1993 di Asrama Polsek Serpong, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan, hangus dilalap si jago merah pada Rabu (3/9/2025). Dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar, Sri menceritakan bagaimana paniknya ia saat melihat ada api seolah 'menjilati' rumah tetangganya.
"Saya saat itu lagi enggak di dalam rumah, terus dengar orang teriak 'kebakaran-kebakaran', begitu lihat rumah tetangga saya itu api besar sudah ada di atap rumah," kata Sri di Aula Kecamatan Serpong.
1. Suami dan anaknya masih berada di dalam rumah

Begitu melihat api di atas rumah tetangganya, ia langsung teringat sang suami dan anaknya masih berada di dalam rumah. Ia pun lalu berlari ke dalam rumah memanggil kedua belahan jiwanya tersebut.
"Saya buka pintu teriak 'Pak, Pak, keluar'. Langsung keluar suami saya, 'Mas, Mas, keluar, nak', akhirnya keluar semua," ungkapnya.
Tak terpikir ia menyelamatkan banyak harta bendanya, hanya 2 sepeda motor yang bisa ia selamatkan. Itupun, Sri kesulitan memasukkan kunci motor untuk memindahkannya lantaran ia panik dan tak bisa juga mengendarai sepeda motor.
"Pas udah masuk kuncinya, saya dorong motor sampai dekat TK Bayangkari, motornya dimasukin ke sana karena enggak kena api," ungkapnya.
2. Api sampai ke rumahnya hanya dalam hitungan menit

Sri melihat sendiri, api berhasil melalap rumahnya hanya dalam hitungan menit. Api mulai membakar atap rumahnya lalu merambat ke dinding hingga berhasil menghanguskan harta bendanya.
"Itu padahal jaraknya 5 rumah tapi apinya sudah besar banget, di atap rumah karena anginnya kenceng banget, kaki saya udah lemas, enggak bisa ngapa-ngapain," ungkapnya.
3. Sri sudah memindahkan surat-surat penting ke tempat lain

Meski dalam musibah yang tak ringan, nyatanya selalu ada hal yang harus disyukuri. Saat aksi unjuk rasa sedang berkecamuk, Sri dan suaminya sudah berinisiatif mengamankan surat-surat berharga ke rumah sang ibu. Sehingga, ia tidak perlu mengurus surat-surat yang sulit diurus kembali.
"Alhamdulillah ya jadi pakaian-pakaian saja yang habis semua," jelasnya.
4. Sri masih ingin tinggal di Asrama Polsek Serpong

Meski telah hangus terbakar, Sri nyatanya masih ingin tinggal di Asrama Polsek Serpong tersebut. Selain tak memiliki rumah lain, Sri menilai kawasan tersebut strategis dan telah ia tinggali dari sejak menikah dengan suaminya yang baru saja pensiun sebagai anggota Polri di tahun 2022 dengan pangkat terakhir AKP atau ajun komisaris polisi.
"Kalau bisa diperbaiki saya masih mau tinggal di situ lagi, tadi juga Pak Kapolres bilang gimana-gimana, ya mudah-mudahan saja," katanya.