800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di Rumah

Pemprov Banten menambah 400 bed di rumah singgah

Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengungkap, ada 800 lebih pasien positif COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Beberapa terpaksa isoman di rumah karena keterbatasan fasilitas kesehatan.

Para pasien COVID-19 itu tersebar di 29 kecamatan di Tangerang.  "Pasien OTG yang menjalani isolasi di beberapa tempat total sebanyak 1.100 orang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, seperti dikutip dari Antaranews, Rabu (14/7/2021). 

Sekitar 300-an dari jumlah total yang isoman itu, kata Hendra, berada di sejumlah rumah singgah COVID-19.

Baca Juga: Pemkab Tangerang Sulap Eks Gedung Polres Jadi Tempat Isolasi

1. Fasilitas kesehatan overload

800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di RumahSeorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)

Menurut Hendra, Pemkab Tangerang saat ini sedang berupaya menyiapkan beberapa lokasi isolasi terpusat di wilayah kecamatan masing-masing untuk menampung para pasien OTG atau gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri.

"Jadi memang mereka yang menjalani isolasi ini terpaksa harus menjalani secara mandiri di rumah karena adanya keterbatasan tempat," kata Hendra. 

2. Penambahan bed di faskes menjadi hal mendesak

800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di RumahRSUD Balaraja, Tangerang (Instagram/rsudbalaraja)

Dia berharap, tempat singgah bagi pasien COVID-19 bergejala ringan bisa segera bertambah dalam waktu dekat.  "Dengan seiring meningkatnya pasien baik yang isolasi mandiri atau membutuhkan perawatan dari rumah sakit, kita tentunya akan terus berupaya untuk memenuhi tersebut," kata Hendra.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Gelar Isi Ulang Oksigen Gratis, Ini Cara Daftarnya

3. Tingkat keterisian faskes lebih dari 90 persen, Pemprov Banten tambah rumah singgah untuk pasien COVID-19

800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di RumahRSUD Balaraja, Tangerang (Instagram/rsudbalaraja)

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan Pemprov Banten segera menambah rumah singgah untuk pasien COVID-19 hingga kapasitasnya mencapai 400 tempat tidur. Hal ini menindaklanjuti tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit yang saat ini mencapai 91 persen. 

"Kami sekarang konsentrasi di hulu. Bekerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat mengadakan sosialisasi untuk mencegah kepanikan di masyarakat," kata Wahidin Halim, masih dikutip dari Antaranews.

Sebelumnya data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, seiring meningkatnya kasus COVID-19 di delapan kabupaten/kota di Banten. maka Bed Occupancy Ratio (BOR) pun meningkat. 

Data Dinkes Banten per 13 Juli 2021 jam 13.00 WIB ruang ICU (BOR) sebesar 92,72 persen atau kapasitas tempat tidur ICU sebanyak 426, yang terpakai 396, dan masih tersedia 31 unit.

Kemudian BOR tempat tidur isolasi 90,99 persen yakni kapasitas 4218 bed, sudah terpakai 3838 unit bed dan masih tersedia 380 unit bed. Selanjutnya BOR rumah singgah 89,29 persen yakni kapasitas 906 unit, yang terpakai 744 unit bed dan tersedia 162 unit bed rumah singgah.

4. Tekan penyebaran COVID-19, Banten pakai pendekatan program KB

800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di RumahIDN Times/khaerul anwar

Menurutnya, untuk menekan peningkatan kasus COVID-19 Pemprov Banten akan menggunakan pendekatan model Program Keluarga Berencana (KB).

"Ada petugas di lapangan, ada posko, melibatkan tokoh masyarakat, serta tokoh agama," kata Wahidin.

Terkait vaksinasi Covid-19, kata Wahidin, vaksin yang dikirim ke Provinsi Banten masih terbatas. Sementara bupati dan wali kota mengharapkan vaksin segera dikirim. "Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, petugas akan melakukan jemput bola," katanya.

Wahidin juga berbicara mengenai kelangkaan obat dan oksigen di pasaran. Kondisi itu turut mendorong masyarakat yang melakukan isolasi mandiri untuk mendapatkan obat dan oksigen dari rumah sakit. Selain itu, rumah sakit di Provinsi Banten juga tidak bisa menolak pasien COVID-19 dari luar wilayah.

Gubernur Banten juga berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan vaksin, obat-obatan, dan bahan untuk testing yang saat ini ketersediaannya terbatas.

Baca Juga: Darurat Oksigen di Sejumlah Zona Merah COVID-19

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya