Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jual Pertamax Oplosan, SPBU di Serang Beli dari Sumber Ilegal

IDN Times/Khaerul Anwar
Intinya sih...
  • Polisi menyita 28.434 liter Pertamax oplosan dari SPBU di Kota Serang
  • Dua orang tersangka telah ditetapkan, yakni manajer dan pengawas SPBU tersebut
  • Kedua tersangka membeli BBM ilegal dengan harga murah dan menjual ke konsumen dengan harga normal

Serang, IDN Times - Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Banten AKBP Bronto Budiyono mengungkap, pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Raya Jenderal Sudirman, Ciceri Kota Serang mendapatkan  bahan bakar minyak atau BBM dari sumber ilegal.

"SPBU di Kota Serang membeli bahan bakar Pertamax itu, bukan di Pertamina atau bukan mengambil DO Pertamina," kata Bronto dalam jumpa pers di Mapolda Banten, Rabu (30/4/2025).

1. Polisi pun sudah menyita 28.434 liter Pertamax oplosan dari SPBU itu

IDN Times/Khaerul Anwar

Bronto mengungkap, penyidik telah menyita sebanyak 28.434 liter Pertamax oplosan dari SPBU dengan kode 34.421.13 tersebut. Selama proses penyidikan, SPBU tersebut masih disegel dan diberi garis polisi dan sementara waktu, sehingga sudah tak beroperasi.

"Sementara ini kami titipkan di SPBU karena barang bukti tersebut banyak jadi kami titipkan di SPBU tersebut," katanya.

2. Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka

IDN Times/Khaerul Anwar

Dalam kasus penjualan Pertamax oplosan itu, Polda Bantdn telah menetapkan dua orang tersangka. Mereka adalah NS selaku manajer dan AS selaku pengawas SPBU tersebut. Mereka dinilai pihak yang bertanggungjawab atas dugaan pengoplosan BBM jenis Pertamax itu.

"Motif tentunya para pelaku melakukan tindakan tidak benar tersebut untuk mengambil keuntungan pribadi," katanya.

3. Pelaku ngaku sudah menjalankan praktik curang ini sejak April 2024

IDN Times/Khaerul Anwar

Bronto menuturkan, berdasarkan keterangan para pelaku, modus kecurangan menjual BBM Pertamax di SPBU Ciceri itu sudah dijalankan mereka sejak bulan April 2024. Membeli dari sumber ilegal dengan harga murah dan menjual ke konsumen dengan harga normal Pertamax.

"Nanti akan kami dalami. Jadi kami masih berpaku pada melakukan penjualan bahan bakar minyak ini bukan dari Pertamina," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us