Sejumlah Nakes di Banten Mundur karena Kelelahan

Banten berencana merekrut mahasiswa dan dokter baru

Serang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramdudji Hastuti mengungkapkan, banyak tenaga kesehatan (nakes) resign alias mengundurkan diri saat kasus COVID-19 kian melonjak. Para nakes mundur dari pekerjaannya itu akibat kelelahan.

"Mencari nakes dan relawan baru nanti Senin. Kita godok kembali dengan para dekan menggantikan yang mundur," kata Ati kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).

1. Kekurangan nakes jadi alasan Pemprov belum dirikan RS Darurat

Sejumlah Nakes di Banten Mundur karena KelelahanNakes saat memeriksa kesehatan pasien positif di Rusunawa Penajam (IDN Times/Ervan)

Menurut Ati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten belum mendirikan rumah sakit darurat untuk menanggulangi ketersediaan ruang perawatan pasien COVID-19.

"Kita dengan seluruh dekan s-indonesia lulusan dokter baru atau semester akhir minta diberdayakan untuk RS darurat," katanya.

Baca Juga: Panglima TNI Sebut Mayoritas Warga di Desa Tak Percaya COVID-19 

2. Nakes isoman mencapai 400-600 orang di tiap daerah

Sejumlah Nakes di Banten Mundur karena KelelahanIlustrasi isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Setelah banyak nakes yang mundur, pihaknya juga mendapat masalah baru karena tak sedikit nakes yang isoman karena terpapar COVID-19. Jumlahnya bisa mencapai 400 hingga 600 nakes tiap daerah di Banten.

"Nakes yang meninggal untuk KTP Banten itu 7 orang tapi ada juga nakes tugas disini KTP-nya bukan Banten belum terdata," katanya.

3. Ada 47 pasien meninggal saat isoman selama PPKM Darurat

Sejumlah Nakes di Banten Mundur karena KelelahanIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sementara, pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalani isoman di rumah mencapai 47 orang. Peristiwa ini terjadi akibat rumah sakit mulai kewalahan tangani pasien.

"Penyebabnya dia masuk gejala sedang. Dari gejala ringan ke sedang tidak terprediksi," katanya.

Baca Juga: DPRD Kota Tangerang Nilai PPKM Darurat Enggak Berjalan Maksimal 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya