Sepekan Berjualan, Pedagang di Serang Hanya Jual 4 Bendera

Serang, IDN Times - Edi (42) pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik kemerdekaan di Jalan Jenderal Sudirman, Ciceri, Kota Serang gundah gulana. Di tengah pandemik COVID-19, tak setiap hari ada pembeli.
Padahal, bulan sudah masuk Agustus. Artinya, sebentar lagi peringatan Hari Kemerdekaan RI. Tahun-tahun sebelum pandemik, pembeli biasanya sudah mulai ramai.
Edi mengaku dia tetap akan berjualan, meskipun pembeli menurun drastis lantaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Berikut kisah Edi selengkapnya.
Baca Juga: Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang
1. Sepekan, baru laku 4 bendera
Sudah tiga tahun pria asal Cirebon, Jawa Barat ini datang ke Kota Serang bersama sembilan orang rekannya setiap menjelang moment Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) untuk mengais rezeki.
Edi mengatakan, untuk tahun ini dia sangat merasakan betul penurunan pembeli dibanding tahun kemarin ketika virus COVID-19 baru muncul. Sejak tanggal 28 Juli 2021 hingga hari ini Rabu (4/8/2021) ia membuka lapak di pinggir jalan baru hanya 4 bendera saja yang baru terjual.
"Kalau tahun kemarin masih lumayan meskipun ada PSBB. Lebih dari empat lah sehari juga," kata Edi.
Baca Juga: Tips Warga Kabupaten Tangerang Rawat Pasien COVID-19 di Rumah
2. Pembatasan kegiatan masyarakat sangat berdampak terhadap penjualan
Pada tahun 2019, Edi bisa meraup omzet sampai dengan Rp10 juta dalam 20 hari berjualan. Sejak pandemi 2020, omzet menurun menjadi Rp7 juta. Dia lantas membandingkan penjualannya itu dengan tahun ini. "(Tahun 2021), Jauh banget turunnya," katanya.
Dua keputusan pemerintah Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat Edi dan rekannya terdampak secara ekonomi.
“Biasanya 10 hari lagi (17 Agustus), dari tanggal 8 sekarang belum terlalu ramai semoga aja yah,” katanya.
3. Berharap pandemik segera usai
Ditutupnya sekolah hingga perkantoran gara-gara pandemik COVID-19 menjadi salah satu faktor penyebab turunnya penjualan. Kata dia, sekolah dan perkantoran biasanya menjadi langganan tahunan.
"Pengaruhnya, kan kantor, sekolah pada tutup. Semoga corona usai lah,” tambah Edi sambil mengerutkan dahi.
Baca Juga: Pengelola Wisata Lebak Bertahan di Pusaran Wabah COVID-19