Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa UMN Edukasi Mitigasi Bencana Anak dan Orangtua di Lebak

Dok. GMLS UMN
Intinya sih...
  • Program "Temanku, Si Tsunami" sukses digelar oleh mahasiswa UMN dan GMLS di SDN 03 Situregen, Lebak.
  • Edukasi meliputi identifikasi titik aman, simulasi dengan wave tank, dan media edukasi interaktif untuk siswa SD dan orangtua.
  • Pendekatan melibatkan metode VR, wave tank, dan pembuatan denah pop-up untuk pengalaman nyata dalam belajar mitigasi bencana.

Lebak, IDN Times – Program edukasi mitigasi kebencanaan bertajuk “Temanku, Si Tsunami” sukses digelar oleh mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bersama Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) di SDN 03 Situregen, Kecamatan Panggarangan, Lebak.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 16-19 November 2024, dan menyasar siswa sekolah dasar beserta orangtua mereka, yang tinggal di daerah rawan bencana.

1. Program ini bekali anak-anak cara mitigasi bencana sejak dini

Dok. GMLS UMN

Ketua GMLS, Anis Faisal Reza menyebut, program ini penting untuk membekali anak-anak sejak dini terkait mitigasi bencana, khususnya ancaman tsunami.

“Edukasi ke sekolah itu penting, terutama dengan pendekatan interaktif seperti identifikasi titik aman, simulasi dengan wave tank, dan media edukasi lainnya,” kata Anis dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

2. Apa saja isi kegiatannya?

Dok. GMLS UMN

Kegiatan yang dirancang melibatkan berbagai metode, seperti simulasi kebencanaan dengan Virtual Reality (VR), wave tank untuk mempelajari mekanisme tsunami, hingga pembuatan denah pop-up untuk mengenali jalur evakuasi aman.

Pendekatan ini dirancang agar anak-anak tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga melalui pengalaman nyata.

3. Program ini sangat interaktif untuk siswa

Dok. GMLS UMN

Selain untuk siswa, program ini juga menyediakan simulasi mitigasi gempa dan tsunami berbasis VR serta latihan tabletop bagi para orangtua. Wali kelas 3 SDN 03 Situregen, Sulastiah menyatakan, bahwa kegiatan ini efektif dan sesuai dengan kebutuhan.

“Pendekatan yang digunakan sangat interaktif dan nyata, baik untuk siswa maupun orangtua, sehingga tujuan edukasi mitigasi tercapai dengan baik,” katanya.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya kesiapsiagaan bencana di kalangan masyarakat, sekaligus mendorong keberlanjutan program serupa di masa mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
M Iqbal
Ita Lismawati F Malau
M Iqbal
EditorM Iqbal
Follow Us