HET Dicabut, Minyak Goreng di Tangerang Capai Rp63 Ribu!

Merk terkenal kembali muncul, setelah sebelumnya hilang

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pemerintah Pusat telah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET), keberadaan minyak goreng yang semula langka pun saat ini mulai kembali memenuhi rak-rak di supermarket maupun minimarket. Namun, harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dari yang sebelumnya.

Pantauan IDN Times di salah satu ritel kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, harga minyak goreng dengan kemasan dua liter, dari yang sebelumnya Rp28 ribu, saat ini mencapai Rp47 - 63 ribu per dua liternya.

Baca Juga: HET Minyak Goreng Kemasan Resmi Dicabut, Minyak Curah Naik

1. Masyarakat tak pernah dapatkan minyak goreng dengan harga HET

HET Dicabut, Minyak Goreng di Tangerang Capai Rp63 Ribu!IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sherly, seorang ibu rumah tangga mengatakan, sebelum HET dicabut, ia tidak pernah mendapatkan harga sesuai HET, yakni Rp14 ribu. Ia selalu membeli minyak goreng dengan harga yang lebih mahal. 

"Di pasar juga adanya yang curah, jadi dulu kalau beli pesan sama teman, harganya Rp32-36 ribu untuk kemasan dua liter," jelasnya. 

2. Sherly Kaget lihat harganya selangit usia HET dicabut

HET Dicabut, Minyak Goreng di Tangerang Capai Rp63 Ribu!IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Ia pun bingung, lantaran saat HET rak-rak minyak goreng selalu kosong, baik di minimarket maupun supermarket. Namun, saat HET dicabut, minyak goreng dengan merk terkenal kembali muncul. 

"Waktu masih Rp14ribu, yang muncul merk-merk gak terkenal, sekarang muncul lagi nih merk terkenal, aneh juga sih," tuturnya. 

Bahkan, ia terkejut lantaran ada minyak goreng yang mencapai harga Rp63 ribu per dua liter. "Kaget, kirain minyaknya terbuat dari apa bisa mahal gitu, ternyata sama aja dari kelapa sawit," jelasnya. 

3. Pedagang gorengan pertimbangkan untuk menaikkan harga

HET Dicabut, Minyak Goreng di Tangerang Capai Rp63 Ribu!IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Hal serupa juga dikeluhkan, Ratih, yang ternyata seorang pedagang gorengan. Ia pun merasa kebingungan dengan harga minyak yang terlampau mahal. "Berapa harga gorengan yang harus saya jual? Dengan harga minyaknya yang mahal," ujarnya.

Ia pun tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga gorengan yang dijualnya agar tetap bisa mendapatkan untung. 

"Kalau minyak jarang diganti, bisa-bisa pelanggan saya kabur semua karena bikin gatal tenggorokan, jadi mending saya naikin aja harganya, mudah-mudahan orang-orang pada ngerti kalau minyak lagi mahal," ujarnya. 

Ia pun berharap, pemerintah dapat mencari solusi perihal harga minyak yang mahal. "Saya harap bisa turun lagi harganya, ini mahal banget, sangat memberatkan, walaupun stoknya ada," ungkapnya.

Dalam penjualannya, pihak retail pun memberikan batas maksimal pembelian, yakni 5 pouch dengan ukuran dua liter bagi setiap konsumen.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Emak Penjual Nasi di Serang Menjerit  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya