Tak Ada Kasus COVID-19, Seluruh SD di Kabupaten Tangerang Boleh PTM

Sudah dilakukan testing kepada 2.550 guru dan siswa

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Tangerang akhirnya memperbolehkan seluruh Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tangerang untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal tersebut setelah tidak ditemukan adanya kasus COVID-19 selama uji coba PTM diterapkan.

Hal itu diungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah, Sabtu (6/11/2021).

"Jumlah SD Negeri di Kabupaten Tangerang sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta, jadi total 1.090 SD," ujar Syaifullah

Baca Juga: Kasihan! Kelinci dan Burung di Taman Kota Tangerang Kena Scabies 

1. PTM diperbolehkan dengan kapasitas maksimal 50 persen

Tak Ada Kasus COVID-19, Seluruh SD di Kabupaten Tangerang Boleh PTMSejumlah pelajar SMP saat mengikuti PTM.IDM Times/Moch Fad

Syaifullah menuturkan, PTM terbatas di seluruh SD tersebut wajib melaksanakan protokol kesehatan ketat. Terlebih, pada tingkat SD anak-anak terbilang masih butuh bimbingan yang lebih intens.

"Untuk kapasitas pun hanya 50 persen kelas per harinya yang bisa PTM, sisanya bisa daring," jelasnya.

2. Telah dilakukan testing kepada siswa SMP yang PTM

Tak Ada Kasus COVID-19, Seluruh SD di Kabupaten Tangerang Boleh PTMPelajar SMP saat mengikuti PTM.IDN Times/Moch Fad

Pihaknya pun telah melakukan testing kepada siswa SMP yang telah melaksanakan PTM terlebih dahulu. Hasilnya, tidak ditemukan siswa maupun guru yang terpapar COVID-19 akibat PTM terbatas.

"Kita testing 2.550 siswa dan guru, hasilnya tidak ditemukan adanya penularan COVID-19," kata Syaifullah.

Baca Juga: Daftar Pusat Oleh-oleh Tangerang, Berburu Buah Tangan Jadi Gampang

3. Syaifullah ingatkan sekolah untuk tidak abai dan lalai dengan protokol kesehatan

Tak Ada Kasus COVID-19, Seluruh SD di Kabupaten Tangerang Boleh PTMBupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat pantu PTM. IDN Times/Moch Fad

Meski tidak ditemukan adanya penularan COVID-19 selama PTM, Syaifullah meminta seluruh sekolah untuk tidak abai dan lalai dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut agar tetap tidak ada kasus COVID-19 ditemukan selama PTM.

"Jangan ada pelonggaran prokes, harus tetap ketat baik guru maupun siswa," kata dia. 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya