Begini Cara Dinkes Kota Tangerang Jaga Seluruh Nakesnya dari COVID-19

Kota Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Tangerang punya cara tersendiri dalam menjaga tenaga kesehatannya agar tidak mudah terpapar COVID-19, sebab peran mereka menjadi penting dalam garda terdepan penanganan COVID-19.
"Kita terus melakukan surveilans aktif rutin berkala untuk nakes di semua faskes kita, baik itu di puskesmas ataupun RS. Dimana kita dari Dinas Kesehatan memang memfasilitasi swab PCR rutin di seluruh RS di Kota Tangerang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraeni saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: 12 Minimarket Dibobol di Tangerang, Pelaku Incar Minyak Goreng
1. Nakes wajib menghindari kontak langsung dengan orang lain
Selain itu, setiap nakes yang tengah menjalankan tugas wajib menggunakan Alat pelindung Diri (APD) lengkap dan membuang limbah medisnya dengan baik, harus menghindari kontak langsung dengan orang lain.
"Kalau memang dalam keseharian kita temukan nakes yang bergejala, segera dilakukan testing, tidak boleh masuk kerja dulu sampai hasil keluar. Lalu tracing wajib dilakukan di faskes tersebut bilamana memang nakes tersebut terkonfirmasi COVID-19," kata dia.
2. Risiko kelelahan juga dipertimbangkan
Dini menegaskan Dinas Kesehatan Kota Tangerang terus memperkuat koordinasi dan manajemen risiko kelelahan pada nakes yang berpotensi terpaparnya Nakes dari COVID-19.
"Kita juga mengoptimalkan telemedicine, meminimalkan pelayanan kesehatan yang beresiko rendah, sehingga mengurangi kunjungan pasien ke puskesmas. Dan untuk nakes tidak bergejala, sesuai prosedur, hari ke-5 tes swab ulang, jika negatif maka isolasi selesai dan dapat segera kembali bertugas," terangnya lagi.
3. Pasien tidak bisa kontak langsung dengan nakes
Di seluruh fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun RS, pihaknya menganjurkan pemasangan sekat pembatas, sehingga pasien yang berkunjung ke faskes tidak langsung kontak dengan nakes khususnya yang bertugas di bagian administrasi.
"Yang pasti penerapan hand hygiene pada 5 momen, yakni sebelum periksa pasien, setelah periksa pasien, sebelum aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan pasien wajib dijalankan ini semua demi kebaikan bersama baik nakesnya maupun masyarakat," kata dia.