Ki Pantun, Satu-Satunya Pembuat Kecapi Buhun dari Baduy

Pembuatan Kecapi Buhun diajarkan secara turun-temurun

Lebak, IDN Times - Saat ini, Amin menjadi satu-satunya orang Baduy yang bisa membuat alat musik khas Baduy yakni Kecapi Buhun. Pria 64 tahun itu bergelar Ki Pantun. 

"Seingat saya, sudah dari usia 10 tahun, saya belajar membuat Kecapi Buhun," kata Amin seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Jumat (6/10/2023).

Kala itu, Amin mengingat, dia membuat kecapi itu dengan dengan menggunakan alat dan bahan seadanya. "Tapi ketika jadi waktu itu suaranya tidak merdu," imbuhnya, 

Baca Juga: Mengenal Ki Pantun, Pencerita dari Suku Baduy

1. Amin belajar membuat kecapi dari tetua adat Baduy

Ki Pantun, Satu-Satunya Pembuat Kecapi Buhun dari BaduyIDN Times/Muhamad Iqbal

Amin mengaku, belajar membuat dan memainkan Kecapi Buhun merupakan kemampuan yang ia pelajari dari tetua adat Baduy atau disebut Kokolotan Baduy. Cara pembuatan kecapi memang dilakukan secara turun-temurun.

Kecapi Buhun tersebut biasanya dibuat dengan menggunakan bahan baku kayu lame. Pembuatannya pun dapat memakan waktu hingga dua minggu lamanya.

"Membuat Kecapi Buhun itu lama karena banyak tahapan ritual maupun pembacaan mantra saat produksi dan pantangan seperti tidak dibuat saat musim kemarau," ucapnya.

Baca Juga: Pemkab Lebak Setujui Kawasan Baduy Tanpa Internet

2. Kecapi Buhun punya keunikan tersendiri sebagai alat musik

Ki Pantun, Satu-Satunya Pembuat Kecapi Buhun dari Baduywww.indonesia.travel.com

Amin mengatakan, pembuatan Kecapi Buhun hanya untuk keperluan ritual adat saja, namun tak sedikit juga Amin mendapat pesanan pembuatan ini, seperti beberapa pesanan dari Bandung untuk sekadar menjadi koleksi.

Satu buah Kecapi Buhun bisa ia jual dengan harga dari Rp700 ribu hingga Rp1 juta tergantung bahan baku kayu serta waktu proses pembuatan.

Ki Pantun menyebut alat musik Kecapi Buhun Baduy tidak bisa diiringi dengan alat musik lainnya, karena memiliki not yang hanya bisa diketahui oleh pembuat maupun pemainnya saja.

"Karena pada dasarnya Kecapi Buhun ini hanya untuk keperluan ritual saja, namun bisa juga dimainkan dengan lagu-lagu dahulu yang diwariskan dari leluhur Baduy," ucapnya.

3. Kecapi Buhun belum terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sementara itu, peneliti Nidu Paras Erlang mengungkap, Kecapi Buhun, hingga saat ini masih belum masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) oleh pemerintah.

Tahun 2018, kata Nidu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Lebak membuat Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), namun tidak mencantumkan Kecapi Buhun sebagai objek pemajuan budaya (OPK). "Dan tidak berhasil mengidentifikasi keberadaan kecapi itu," kata dia. 

Ia menyebut keberadaan kecapi Buhun itu sangat sedikit yang tahu dibandingkan dengan Angklung Buhun, lantaran alat musik tersebut biasa dimainkan saat ada acara ritual adat Suku Baduy tertentu saja dan tidak bisa ditampilkan di panggung.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya