Potret PPDB Online di Pedalaman Lebak yang Susah Sinyal

Beberapa siswa miskin tak punya laptop

Lebak, IDN Times - Penerimaan Peserta Didik Baru secara online di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten terkendala sulitnya sinyal. Selain itu, beberapa siswa miskin pun tidak memiliki peralatan laptop untuk mendaftar sebagai siswa baru.

Akhirnya, panitia penerimaan siswa menyiasati dengan menggunakan handphone android. "Sebagian besar siswa baru yang mendaftar secara online itu datang ke sekolah," kata Kepala SMAN 1 Warunggunung Kabupaten Lebak, Tuti Tuarsih seperti ditulis kantor berita Antara, Rabu (10/6).

Baca Juga: Cerita Siswa di Pelosok Banten, Susah Sinyal Hingga Pinjam Smartphone

1. Pemberlakuan PPDB online di pedalaman Lebak terasa menyulitkan

Potret PPDB Online di Pedalaman Lebak yang Susah SinyalSuasana PPDB 2020 di Lebak di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Tuti mengatakan, Pemberlakuan PPDB secara online itu menyulitkan bagi kebanyakan siswa karena sinyal susah dan minim peralatan teknologi. "Kebanyakan siswa di sini tinggal di pedalaman desa-desa di Kabupaten Lebak," kata Tuti.

Karena itu, para siswa baru lebih memilih konsultasi agar dapat mengakses PPDB secara online dengan mendatangi sekolah.

2. Kebanyakan siswa hanya menggunakan handphone

Potret PPDB Online di Pedalaman Lebak yang Susah SinyalSuasana PPDB 2020 di Lebak di tengah pandemik COVID-19 (Antaranews)

Tuti menjelaskan, Panitia PPDB tentu memberikan informasi kepada siswa baru tersebut untuk mampu memproses pendaftaran secara online dengan mengakses situs resmi https://ppdb.sman1warunggunung.go.id.

"Semua siswa yang datang ke sini itu menggunakan hanphone android untuk mengakses situs pendaftaran secara online," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemberlakuan PPDB 2020 tentu pihak sekolah memperkuat jaringan teknologi informasi (TI) juga mengoptimalkan sistem server agar siswa yang mendaftar tidak menimbulkan masalah.

Penguatan jaringan TI dan pengoptimalan sistem server itu, kata dia, tentu proses PPDB berjalan lancar dan siswa dapat mengunduh dan mengunggah file-file persyaratan.

"Kami sampai hari ini sudah masuk data pendaftaran sekitar 241 calon siswa baru dan dipastikan terus bertambah," kata Tuti.

3. Kisah Munawaroh yang harus ke sekolah untuk mendapatkan informasi penerimaan siswa baru

Potret PPDB Online di Pedalaman Lebak yang Susah SinyalSuasana PPDB 2020 di Lebak di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Salah satu calon siswa yang sampai harus mendatangi SMAN 1 Warunggunung itu adalah Munawaroh. Dia adalah peserta PPDB dari jalur afirmasi atau keluarga miskin.

Dia terpaksa datang ke sekolah karena di tempat tinggalnya tidak memiliki peralatan laptop juga tidak ada jaringan internet. Karena itu, dia bersama tiga teman lainnya yang sama-sama lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cikulur ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah ini.

"Kami datang ke sekolah untuk konsultasi agar bisa mengakses pendaftaran secara online dengan menggunakan handphone android itu," katanya.

Sementara Tuti melanjutkan bahwa sekolah yang dia pimpin membuka pendaftaran siswa baru secara online pada periode 8-27 Juni 2020, namun pihak sekolah hanya menerima sebanyak 216 calon siswa baru akibat minimnya ruang kelas itu.

Pendaftar SMAN 1 Warunggunung terdiri dari siswa jalur prestasi akademis, perlombaan, afirmasi dan transmisi orang tua. "Kami berharap ke depan bisa menampung delapan kelas bagi calon siswa baru jika terdapat penambahan ruang kelas," katanya.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Lebak Menanti Pembangunan Hunian Tetap

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya