Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Risma Blusukan Ke Kota Serang, Beri Tips  Agar Jadi Kota Berkembang

default-image.png
Default Image IDN

Serang, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Serang bagaimana mengembangkan sebuah kota. Ia menyampaikan, pertama harus dibangun adalah infrastruktur jalan dan sanitasi masyarakat.

"Kalau ingin membangun kota 40 persen itu pembangunan jalan sehingga ekonomi dan aktivitas sosial bisa berjalan," kata Risma saat melakukan kunjungan ke Kota Serang, Minggu (7/2/2021).

1. Pembangunan jalan bisa merubah budaya masyarakat lebih bersih

Warga di tengah-tengah Simpang Empat Lembuswana, Samarinda (Jalan M Yamin, Jalan Mayjen S Parman, Jalan dr Soetomo, dan Jalan Letjend Soeprapto) (IDN Times/Yuda Almerio)

Risma mengatakan, memaksimalkan pembangunan jalan dapat membangun peradaban sehingga budaya hidup masyarkat lebih bersih dan produktif. Itu berdasarkan pengalamannyasemasa menjabat Wali Kota Surabaya.

Diketahui, tingginya data kawasan kumuh masih menjadi persoalan di Kota Serang. "Warga Surabaya mengeceti lingkungan pinggir-pinggir (jalan) ditanami sayur sehingga kampung di Surabaya sangat nyaman kemudian masyarakat bisa mendapatkan hasil dari menanam sayur tadi," katanya.

2. Lingkungan bersih dapat memacu produktivitas ekonomi masyarakat

Instagram

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu menuturkan, dengan lingkungan yang bersih dapat memacu produktivitas ekonomi masyarakat sehingga sebuah kota itu mampu keluar dari ketergantungan kebutuhan pokok dari daerah lain.

"Warga Surabaya itu sudah (menanam sayur) jadi kebutuhan sehingga sayur dari luar itu turun 30 persen meski tamu hotel kami bertambah 200 persen," katanya.

3. Wajah suatu kota dinilai dari kehidupan masyarakat

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (baju garis ungu) saat menyapu kawasan Darmo Park Surabaya (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Risma bercerita semasa menjabat orang nomor satu di Surabaya setiap tahun membangun 1.000 lokasi untuk jalan dan sistem drainase atau sanitasi kota. Sehingga pada 2019 Surabaya ditetapkan oleh Kementerian PUPR sudah tidak ada lagi kawasan kumuh.

"Wajah suatu kota dinilai apakah masyarakat berkehidupan dengan baik atau tidak," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Martin Tobing
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us