Arus Balik Dimulai, Penumpang di Bandara Soetta Mencapai 150 Ribu

- Terminal 1 menjadi terminal terbanyak dengan 38.314 pergerakan penumpang untuk rute domestik
- Sebaran kepadatan penumpang mulai merata setelah Citilink dipindahkan ke Terminal 1B
- Rute internasional terpadat berada di Terminal 3 dengan 30.131 pergerakan penumpang
Tangerang, IDN Times - Memasuki arus balik angkutan lebaran 2025, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) kembali meningkat. Tercatat, pada Kamis, 3 April 2025 ada 150.006 pergerakan penumpang di bandara tersebut.
"Memang arus mudik diperkirakan mulai 2 April kemarin dan hari ini sudah terlihat mengalami peningkatan," kata Assistant Deputy Communication and Legal Bandara Soetta, M Holik Muardi.
1. Terminal 1 masih menjadi terminal terpadat

Holik mengungkapkan, setelah maskapai Citilink dipindahkan ke Terminal 1B, sebaran kepadatan penumpang mulai merata, di mana ada 38.314 pergerakan penumpang di Terminal 1 untuk rute domestik. Sementara, total pergerakan pesawat mencapai 207 penerbangan.
"Posisi kedua ada di Terminal 2, yakni 31.603 pergerakan penumpang dan 207 penerbangan," ungkapnya.
Lalu, untuk di Terminal 3, yakni rute domestik, ada 29.983 pergerakan penumpang dan 219 penerbangan.
2. Rute internasional masih terpadat di Terminal 3

Sementara, Holik menuturkan, rute internasional terpadat masih berada di Terminal 3 yakni 30.131 pergerakan penumpang dengan 163 penerbangan.
"Di Terminal 2, yakni ada 19.975 pergerakan penumpang internasional dengan 118 penerbangan," tuturnya.
3. InJourney mempersiapkan 37 bandaranya untuk arus balik

Sementara itu, InJourney Airports berkoordinasi dengan operator transportasi darat--mulai dari taksi, taksi online, bus, shuttle dan kereta--agar ketersediaan armada mencukupi untuk mengantarkan penumpang pesawat kembali ke kediaman masing-masing.
“Di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan peningkatan layanan moda transportasi darat, antara lain penyediaan dan penempatan QR code di beberapa titik terminal penumpang untuk pemesanan tiket bus Damri, serta penambahan informasi jadwal kereta bandara di terminal,” jelas Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi.
Sebanyak 37 bandara pun siap menyambut kedatangan penumpang pesawat pada arus balik. Pihaknya pun memastikan kesiapan pada setiap titik layanan baik di area keberangkatan maupun kedatangan agar seluruh proses di bandara berjalan baik.
Pada area keberangkatan penumpang pesawat, titik layanan yang menjadi fokus antara lain kelancaran akses kendaraan menuju terminal untuk mengantar penumpang.
“Lalu lintas kendaraan di dalam bandara termasuk akses menuju terminal sangat penting. Kami telah melakukan peningkatan fasilitas di sejumlah bandara untuk ini," jelasnya.
Seperti di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, kata Faik, yang sudah dilakukan penambahan lajur jalan dan penambahan akses menuju gedung parkir, lalu penataan ulang infrastruktur toll gate dan pelebaran akses jalan di jalur toll gate untuk keluar-masuk bandara.
"Fokus lainnya pada area keberangkatan adalah memastikan kelancaran proses check in. Seluruh infrastruktur dan fasilitas bandara untuk mendukung check in dipastikan siap, antara lain sistem informasi, mesin self check in dan mesin self baggage drop," ungkapnya.
Pada area kedatangan, InJourney Airports bersama stakeholder lainnya, termasuk maskapai, merencanakan dengan baik alur kedatangan, mulai dari lokasi penempatan pesawat hingga penumpang meninggalkan bandara untuk menuju tempat tinggal. Perencanaan lokasi penempatan pesawat, kata dia, sangat penting untuk mendukung penanganan bagasi penumpang pesawat.
InJourney Airports sebagai operator bandara, imbuhnya, terus berkoordinasi dengan maskapai dan pihak ground handling untuk memastikan penanganan bagasi harus sesuai standar pelayanan. "Termasuk terkait standar waktu pengantaran dari pesawat hingga ke baggage claim area di terminal untuk bagasi itu diambil penumpang pesawat,” jelas Faik Fahmi.



















