Dinkop Tangsel Siapkan Program Pinjaman Modal Usaha UMKM 

Pinjaman itu diberikan bagi koperasi di rumah ibadah

Tangerang Selatan, IDN Times - Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) menyiapkan dana pinjaman untuk menyokong pelaku UMKM.

Kepala Dinkop Kota Tangsel, Warman Syanudin mengatakan, pihaknya baru saja berkoordinasi dengan Bank BJB. Dalam kerja sama yang akan datang, BJB akan menyediakan dana pinjaman tanpa jaminan dan bunga.

"Ini ada kredit ringan antara 500 ribu sampai lima juta rupiah, tanpa jaminan dan tanpa bunga," kata Warman, Rabu (2/2/2022).

1. Pinjaman itu diberikan bagi koperasi di rumah ibadah

Dinkop Tangsel Siapkan Program Pinjaman Modal Usaha UMKM Masjid Terapung, Laut Merah, Jeddah, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Warman mengatakan, pinjaman tersebut nantinya diperuntukkan bagi anggota koperasi yang tergabung di beberapa rumah ibadah. Nantinya, masing-masing rumah ibadah akan mendata besaran kebutuhan modal bagi anggota koperasinya yang mengajukan pinjaman.

"Nah masjid mendata, misalnya membutuhkan permodalan, kita nanti bersama Bank BJB akan survei," katanya.

2. Warga bisa pinjam hingga Rp50 juta

Dinkop Tangsel Siapkan Program Pinjaman Modal Usaha UMKM Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Selain itu, para nasabah nantinya bisa melipatgandakan pinjaman, seandainya mampu melunasi pinjaman sebelumnya. Besaran pinjaman, kata Warman, berkisar Rp5 juta sampai dengan Rp50 juta.

"Setelah lunas, bisa minjam lagi dengan angka yang lebih besar. Itu bunganya enam persen. Sangat kecil," ucapnya.

3. Pelaku UMKM di Tangsel tumbuh pesat di 2021

Dinkop Tangsel Siapkan Program Pinjaman Modal Usaha UMKM Ilustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Deden Deni mengklaim, ada peningkatan jumlah pelaku usaha kecil seiring dengan berkurangnya kasus COVID-19. Hal itu setelah dia membandingkan kondisi saat ini dengan di tahun awal pandemik COVID-19, tahun 2020.

"Sebelum COVID-19 yang kami data ada 36 ribu. Per-2021, ini kurang lebih ada 90 ribu pelaku UMKM dengan dinamika (pertumbuhannya)," kata Deden, Kamis (30/12/2021).

Deden menjelaskan, bahwa saat pandemik memporakporandakan perekonomian, banyak hambatan juga peluang yang menimpa para pelaku UMKM. Banyak pelaku UMKM yang gulung tikar, di sisi lain, ada juga yang omzetnya naik pesat.

"Tiga bulan (awal pandemik) kemudian sudah bangkit lagi. Jadi artinya, pelaku UMKM ini orang yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap kondisi pasar. Jadi di awal pandemik, banyak yang tidak bisa melanjutkan usahanya, tapi menariknya ada sebagian pelaku UMKM yang malah omsetnya naik, itu UMKM-UMKM yang bidang marketingnya sudah berjalan," ucapnya.

Baca Juga: Dibanding Awal Pandemik, Pelaku UMKM di Tangsel Tumbuh Pesat di 2021

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya