1,3 Juta Ton Beras SPHP Disebar, Harga di Tangsel Rp60 Ribu per Pack

- Satu pack beras SPHP seberat 5 kg, dijual dengan harga Rp60 ribu per pack di Tangsel. Warga antusias membeli beras murah untuk menjaga stok di dapur.
- BPS mencatat harga beras di 214 kota mengalami kenaikan dan jauh di atas HET. Pemerintah mendistribusikan beras SPHP maupun premium untuk meredam gejolak harga.
- Operasi pasar dilakukan melalui program Gerakan Pangan Murah di lebih dari 4.000 titik, mampu menekan inflasi nasional menjadi 2,31 persen pada Agustus 2025.
Tangerang Selatan, IDN Times – Pemerintah menyalurkan 1,3 juta ton beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), beras medium itu dijual dengan harga Rp60 ribu per pak.
Salah satu penyalurannya seperti dilakukan di halaman kantor Kelurahan Bakti Jaya, Setu, Tangsel, Kamis (4/9/2025), warga terlihat antusias membeli beras murah. “Pembelian maksimal cuma boleh dua pak,” kata Selly, salah satu warga yang ikut membeli beras SPHP.
1. Satu pak beras SPHP seberat 5 kg

Satu pak beras SPHP berukuran 5 kilogram (kg). Selly mengaku senang bisa membeli beras tersebut karena stok di dapur tetap terjaga.
Dia bersama para tetangganya ikut mengantre demi mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Menurutnya, kondisi sosial politik nasional yang belakangan memanas ikut berdampak ke ekonomi masyarakat kecil.
“Lumayan terbantu. Kalau bisa sering-sering kayak gini karena harga beras kalau mahal banget,” ujarnya.
2. BPS mencatat, harga beras di 214 kota alami kenaikan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di 214 kabupaten/kota mengalami kenaikan dan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Untuk meredam gejolak harga, pemerintah menggelar operasi pasar dengan mendistribusikan beras SPHP maupun beras premium.
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman memastikan operasi pasar dijalankan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) di lebih dari 4.000 titik. Upaya ini, kata dia, mampu menekan inflasi nasional pada Agustus 2025 menjadi 2,31 persen, turun dari 2,37 persen pada bulan sebelumnya.