Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ejakulasi Dini Bisa Karena Genetik, Ini Ciri-cirinya

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Intinya sih...
  • Ejakulasi dini tidak hanya terjadi pada laki-laki di atas 40 tahun, tapi juga pada usia muda.
  • Penyebab ejakulasi dini bisa dari faktor genetik, stress, konflik hubungan, hingga penyakit metabolik.
  • Perlu pendekatan holistik dan konsultasi dokter untuk menangani ejakulasi dini dan disfungsi ereksi pada usia muda.

Tangerang, IDN Times - Ejakulasi dini ternyata bukan hanya bisa terjadi pada laki-laki berusia di atas usia 40 tahun saja, tapi kini juga melanda laki-laki usia di bawah 30 tahun. 

Menurut Christian Christopher Sunnu, Dokter Spesialis Andrologi Eka Hospital BSD, masalah ejakulasi dini tentu tidak sekadar berpengaruh pada keharmonisan hubungan pasangan.  "Lebih dari itu, ejakulasi dini juga dapat membuat program perencanaan kehamilan yang dijalani jadi terhambat,"ungkap Christian, Senin (23/12/2024).

1. Faktor genetik jadi salah satu penyebab ejakulasi dini pada usia muda

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Untuk menangani ejakulasi dini pada usia muda, kata Christian, perlu dilakukan diagnosis penyebab hal tersebut terjadi. Pasalnya, faktor genetik juga bisa menyebabkan seseorang mengalami ejakulasi dini.

"Ejakulasi dini itu bisa diturunkan dari orangtua, misal ayahnya juga alami ejakulasi dini, maka kemungkinan besar anaknya juga mengalami itu," katanya.

Sayangnya, ejakulasi akibat genetik tidak bisa dicegah, namun bisa ditangani dengan baik jika segera diketahui gejalanya. Untuk itu, laki-laki yang mengalami ejakulasi di usia muda tanpa adanya penyakit penyerta bisa segera datang ke dokter.

"Ciri-cirinya kalau akibat genetik, sejak awal berhubungan seks selalu sulit menahan sperma keluar di atas satu menit," katanya.

Apalagi, ejakulasi dini biasanya tumpang tindih dengan disfungsi ereksi, yakni suatu kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seks. 

"Terapinya akan berbeda sesuai dengan tingkat keparahan kasus," jelasnya.

2. Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh penyakit dan psikologis

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Selain masalah genetik, ejakulasi dini dan disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh faktor lain, yang dapat meningkatkan risiko mengalami disfungsi ereksi pada usia muda, antara lain stress karena pekerjaan.

"Bisa juga konflik dalam hubungan, atau bahkan pengalaman seks yang traumatis, jarang berolahraga, gangguan tidur, konsumsi alkohol yang berlebihan," ungkapnya.

Penyakit metabolik juga bisa menyebabkan seseorang mengalami ejakulasi dini atau disfungsi ereksi, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Ciri-cirinya pun berbeda dengan ejakulasi dini akibat genetik.

"Penyakit jantung, ginjal, dan gangguan hormon juga bisa buat disfungsi ereksi, kalau dari penyakit, biasanya sebelum penyakit ini ada, ejakulasi bisa di atas 5 sampai 10 menit, tapi ketika ada penyakit tiba-tiba berubah, beda dengan yang genetik memang selalu keluar cepat di bawa 1 menit," ujarnya.

3. Cara mengatasi disfungsi ereksi

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Ada banyak penyebab disfungsi ereksi. Untuk mengatasinya, perlu pendekatan yang holistik dan menyeluruh mengingat sering kali impotensi disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Artinya, selain mengatasi penyebabnya, menurunkan faktor risikonya juga.

"Seperti, mulai terapkan hidup sehat, rajin olahraga seminggu minimal 3 kali, 30 menit setiap sesi minimal. Kuatkan olahraga terutama di untuk menguatkan otot paha, agar aliran darah kuat ke area penis," katanya.

Jika tidak juga berpengaruh, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis dan juga konseling psikologi. Pasalnya, terapi yang dilakukan akan berbeda pada setiap kasus, tergantung tingkat keparahannya.

"Jika tidak berhasil dengan olahraga dan konsultasi psikolog, biasanya akan diberikan obat-obatan, jika lebih parah kasusnya bisa disuntik hormon testosteron," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us