Gubernur Imbau Pemudik Gak Bawa Saudara untuk Adu Nasib di Banten

Serang, IDN Times - Usai lebaran, urbanisasi besar-besaran diperkirakan bakal terjadi. Pendatang baru diperkirakan menyerbu kota-kota besar, termasuk yang ada di Banten.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar pun mengimbau pemudik tidak membawa sanak saudara atau keluarga untuk mengadu nasib atau mencari pekerjaan di Provinsi Banten.
Jika memang terpaksa harus ikut merantau ke Banten, calon pendatang harus mempersiapkan kemampuan dan keahlian di dunia industri.
"Memang Banten menjadi kawasan yang menarik tempat saudara kita se Indonesia itu bisa berupaya mengadu nasib di Banten," kata Al Muktabar, Rabu (26/4/2023).
1. Gubernur khawatir angka pengangguran di Banten meningkat

Sebab, menurut Al Muktabar, jika tidak memiliki kemampuan dan keahlian hanya akan menambah angka pengangguran di Banten. Sehingga, ia meminta pemudik yang akan kembali ke Banten untuk mempertimbangkan hal tersebut jika ingin membawa sanak keluarga.
"Untuk pengaduan nasib sah-sah saja tapi tolong dipersiapkan kemapuan dan kompetensinya agar tidak menjadi beban bersama," katanya.
2. Urungkan niat datang ke Banten jika belum punya kemampuan

Jika tidak memenuhi kriteria demikian, maka sebaiknya memang tetap tinggal di daerah masing-masing dan mengurungkan niatnya untuk mengadu nasib di tanah Jawara. Manfaatkan ruang dan peluang usaha di sana terlebih dahulu.
"Kalau tidak punya kompetensi sebaiknya (tidak datang ke Banten), maka itu akan menjadi beban bersama," katanya.
3. Bupati dan wali kota diminta data warga pendatang

Pasca libur lebaran ini, dia memerintah kepada kepala daerah bupati/wali kota di Banten untuk memantau aktivitas masyarakat dan mendata para pendatang untuk mencari kerja atau mengadu nasih di Banten.
"Tahun baru atau hari besar (lebaran) memang ada tren kenaikan fluktuatif setiap keadaan," katanya.